“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim dari Ummul MukmininAisyah Radhiallahu ‘anha)

Hamba yang istiqamah Tahajjud, akan mendapat Qaulan Tsaakila ( Ucapan yang berwibawa atau berbobot, penuh charisma )

Ucapan Nabi saw padat, singkat, penuh hikmah, sehingga yang mendengarnya langsung terkesima dan ingin mematuhinya. Contoh.Ketika Nabi saw sedang istirahat ,tidur siang dibawah sebatang pohon, pedang beliau yang digantung di dahan pohon itu, diambil oleh Datsur,seraya mengamcam “ Wahai Muhammad, siapa yang dapat menolongmu dari tebasan pedang ini ? ! “. Rasulullah saw menjawab “ Allah “. Mendengar jawaban Rasulullah saw tersebut pedang yang dipegang Datsur terjatuh,lantaran getaran suara Allah yang diucapkan Rasulullah saw tersebut.

Hamba yang istiqamah Tahajjud, akan membuat Allah swt tertawa. Rasulullah saw bersabda “ Allah tertawa terhadap ahli tahajjud. Jika Allah tertawa kepada seorang hamba, maka dia tidak akan dihisab “ (HR.Ahmad ).
     Hamba yang istiqamah Tahajjud,  dirindukan oleh BIdadari. Di surga kenikmatan jasmani yang paling besar adalah adanya bidadari. Oleh karena itu Al Quran menyebutkannya di berbagai tempat. Bidadari( huur’inn ). Rasulullah saw bersabda “ Andai ada seorang bidadari ditampakkan di dunia, niscaya alam sekitarnya akan terang benderang, berbau harum, dan mahkota yang di atas kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya.”     ( HR.Turmuzi )

  Hamba yang istiqamah Tahajjud, dikagumi para malailat. Rasulullah saw bersabda “ Seorang mukmin yang bangun malam, pada hakekatnya ia telah memaksa dirinya kepada kesucian. Allah swt berfirman kepada para malaikat,’ Lihatlah kepada hamba-Ku ini yang mau memaksa dirinya qiyamul lail dan mau berdoa kepada-Ku. Maka apa pun yang diminta hamba-Ku maka ia akan Aku berikan.”( HR.Ahmad dan Ibnu Hibban )

  Hamba yang istiqamah Tahajjud, tergolong hamba yang mencintai Allah. Hadis Qudsi, Allah swt berfirman,” Rahmat Tuhan turun ke bumi pada 1/3 malam terakhir. Orang – orang yang lebih mementingkan tidur nyenyak dari pada beribadah kepada-Ku, maka pengakuan cintanya kepada-Ku adalah omong kosong belaka. Bukankah setiap orang yang sasling bercinta kasih, selalu mencari waktu sunyi untuk berbisik dengan kekasihnya ?. Aku sangat senang melihat kekasih-Ku yang membayangkan kehadiran-Ku dihadapannya, biacara dari hati kehati dengan-Ku. Orang – orang seperti itu akan Aku tempatkan di dalam surga.”( Dikutip di Majalah  Hidayatullah Edisi April 1993 )

 Hamba  yang sejak pagi ingin qiyamul lail,maka niat tersebut sudah diganjar pahala oleh Allah swt. Imam Ahmad berkata kepada anaknya “ Niatkanlah kebaikan maka kamu berada pada kebaikan yang kamu niatkan itu.”

 Hamba yang istiqamah Tahajjud, akan menikmati hati yang tenteram. Tahajjud merupakan anugerah sangat besar dari Allah swt. Saat gelisah, tahajjud bisa mempercepat datangnya rahmat Allah. Ketika rahmat Allah menyelamakan kita, kegelisahan akan hilang tanpa bekas. Ujar Hudzaifah “ Setiap Nabi saw mengalami kesulitan, beliau salat.” ( HR.Ahmad dan Abu Daud ).Wallahu’alam

Harta Haram Membawa Bencana

SATU saat Rasul SAW bersabda kepada para sahabatnya “ Akan datang suatu masa kepada manusia, yang di dalamnya manusia tidak kuasa lagi mencari penghidupan melainkan dengan cara maksiat, hingga seseorang berani berdusta dan bersumpah palsu. Maka apabila masa itu telah datang, hendaklah kalian berlari.” Seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kemanakah kami harus berlari?” Rasul SAW menjawab, “Berlarilah kepada Allah dan kepada kitab-Nya dan kepada sunnah Nabi-Nya.”  (HR. Ad-Dailami)
          Memakan harta haram baik haram disebabkan zat maupun cara mendapatkannya, jelas wajib dihindari karena sangat merugikan. Bukan hanya merugikan orang tapi juga merugikan diri sendiri dan keluarganya. Kerugian yang menimpa diri sendiri di antaranya adalah: Pertama, doanya tidak akan dikabulkan, amalnya tidak akan diterima dan diancam jadi penghuni neraka. Rasul SAW pernah bersabda menceritakan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya acak-acakan, tubuhnya dipenuhi debu, ketika itu lelaki tersebut berdoa dengan mengangkat kedua tangannya ke langit dan menyebut nama Allah, ‘wahai Rabb, wahai Rabb, lalu beliau bersabda (Sedangkan) laki-laki tersebut mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal, pekaiannya pun tidak halal dan selalu diberi (makanan) yang tidak halal, maka bagaimana mungkin permohonannya akan dikabulkan oleh Allah.” Ibnu Abbas RA berkata, “Allah tidak menerima salat seseorang yang dalam perutnya ada (makanan) yang haram, sampai dia bertaubat kepada Allah dari perbuatan tersebut.”
Sa’ad bin Waqash pernah minta didoakan Nabi SAW agar doanya senantiasa terkabul. Nabi SAW bersabda, “ Hai Sa’ad, perbaikilah makananmu, tentu doamu akan dikabulkan. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya hamba yang memasukkan makanan haram di dalam mulutnya tidak akan diterima amalnya selama 40 hari. Dan siapa saja hamba yang dagingnya tumbuh dari barang haram, neraka lebih utama baginya.”  (HR.Thabrani)
Kedua, ia tidak akan dipedulikan Allah, dari pintu yang mana ia akan dimasukkan ke dalam neraka. Rasul SAW bersabda, “Siapa yang tidak mempedulikan dari mana ia mendapatkan harta, maka Allah tidak akan memperdulikan dari pintu  yang mana ia akan dimasukkan ke dalam neraka”  (Hadis Ibnu Umar).
Ketiga, ia akan diremehkan setan. Ia diremehkan setan  karena perbuatan memakan harta haram itu sudah cukup memasukkannya ke dalam neraka dan ibadah yang dilakukannya tidak akan membawa manfaat. Rasul SAW bersabda, “Sesungguhnya jika ada seseorang yang beribadah, setan akan berkata kepada kawan-kawannya, ‘Lihatlah dari mana makanannya’, Jika makanannya berasal dari yang haram, maka setan berkata, ‘Biarkan dia berpayah–payah dan bersungguh-sungguh (beribadah), sungguh telah cukup bagi kalian dirinya itu. Sesungguhnya kesungguhan beribadahnya beserta makan barang haram tidak akan membawa manfaat”  (HR. Muslim).
Keempat, Allah enggan memberikan kebahagiaan dan ketenangan hidup baginya. Ibnu Katsir mengatakan antara lain meskipun (terlihat) secara lahir hidupnya senang, berpakaian, makan dan bertempat tinggal sesukanya, akan tetapi hatinya selalu diliputi kegundahan dan keraguan, karena dirinya jauh dari kebenaran dan petunjuk-Nya. Dengan kalimat lain orang yang menimbun harta yang haram tidak mungkin merasakan kebahagiaan dan ketenangan sejati dalam hidupnya, berapa pun banyaknya harta dan kemewahan dunia yang dimilikinya, bahkan ini justru membawa penderitaan yang berkepanjangan dalam hidupnya.
Kelima, menyebabkan  terhalangnya melakukan amal saleh. Allah SWT mengisyaratkan eratnya keterkaitan antara mengonsumsi makanan yang halal dengan semangat beramal saleh. Firman-Nya,  “Wahai Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”  (Al Mukminun (23):51). Ayat ini menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang halal merupakan sebab mendorong manusia untuk beramal saleh dan sebab diterimanya amal saleh tersebut.
Keenam, merupakan sebab turunnya bencana dan azab Allah kepada masyarakat. Rasul SAW bersabda, “Apabila perbuatan zina dan riba telah tampak (tersebar) di suatu desa, maka sungguh mereka telah mengundang azab (dari) Allah untuk menimpa mereka.” Inilah makna firman Allah SWT, “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”  ( Ar-Rum (30 ): 41 ). Wallahu’alam.

Di Post. H.Uti Konsen / Tgl 29 Mei 2016. Jam 6.51 Wib