“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim dari Ummul MukmininAisyah Radhiallahu ‘anha)

KEUTAMAAN SHALAT TAHAJJUD

SHALAT TAHAJJUD MEMANG MENAKJUBKAN

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
KETIKA berbagai problematik kehidupan tengah menghimpit, maka salat tahajjud bisa menjadi sumber solusi ampuh secara menakjubkan. Selain akan menjadi penguat mental dan pengokoh jiwa, salat tahajjud juga akan menjadi wasilah turunnya pertolongan Allah. Misalnya bantuan Allah kepada Rasulullah SAW dan orang –orang mukmin dalam beberapa kesempatan, berupa sejumlah ribuan malaikat pada perang Badar dan Uhud. “Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu. Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut“ (An Anfal 9).
Rasul SAW bersabda “Allah SWT turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam pertama berlalu seraya berkata ‘ Aku adalah Raja , Aku adalah Raja. Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya ; barangsiapa meminta kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Keadaan akan tetap seperti itu hingga terbit fajar“ (HR.Bukhari dan Muslim).
Imam Sayyid Quthub dalam tafsirnya Fi Dzilail Quran antara lain menulis. Intinya “Nabi SAW sedih mendengar putusan rapat pembesar kuffar Quraisy di Darun Nadwah yang akan mematahkan dakwah Nabi SAW bahkan sepakat akan membunuhnya.Nabi SAW merebahkan diri dan berselimut. Lalu ketika itu turun Jibril AS menyampaikan surah Al Muzammil 1-19, antara lain mewajibkan untuk salat tahajjud. Dua belas bulan kemudian turunlah ayat ke 20, berisi petunjuk meringankan salat tahajjud dari wajib menjadi sunnah muaqadah“.
Salah satu contoh mengenai kedahsyatan tahajjud. Ketika Da’tsur mengambil pedang yang terletak di dekat Nabi SAW pada waktu beliau sedang tidur dibawah sebatang pohon, ia bermaksud ingin mencelakakan Nabi SAW. Da’tsur bertanya “Siapa yang akan menolong engkau wahai Muhammad dari tebasan pedangku ini ?“. Nabi SAW menjawab “Allah“. Dengan kata –kata itu pedang pun jatuh dari tangah Da’tsur. Itu adalah pengaruh getaran kewibawaan yang dimiliki Nabi SAW yang membuat Da’tsur tidak berdaya. Nabi SAW kemudian memungut pedang itu, lalu mengatakan “Sekarang siapa yang dapat menolongmu dari tebasan yang ada ditaanganku ini ?“. Da’tsur menjawab sambil gementar “Tidak ada yang bisa menolong aku selain engkau ya Muhammad ! “. Da’tsur dilepaskan untuk pulang ke rumahnya. Sikap Nabi SAW inilah yang justru membuat Da’tsur menyatakan diri masuk Islam.
Allah SWT juga menjanjikan kepada Al Mutahajjid, antara lain Maqaman Mahmuda, kedudukan yang terpuji, dan sulthanan Nashira, kekuasaan yang menolong. “Dan pada sebagian malam laksanakanlah salat tahajjud sebagai ibadah tambahan buat kamu, mudah – mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.Masukkanlah aku dengan cara yang baik, keluarkanlah aku dengan cara yang baik. Dan berikanlah dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong“ (Al Isra’ 79-80).
Panglima perang Jenderal Sultan Muhammad Al fateh, berusia 21 tahun, mampu menaklukkan Konstatinopel. Secara menakjubkan kapal – kapal perang pasukannya bisa berlayar di atas gurun pasir, ketika pintu pelabuhan ditutup oleh Persia. Rahasianya “Muhammad Al Fateh, sejak akhil baligh tidak pernah meninggalkan salat tahajjud“.
Salahuddin Al Ayyubi berhasil memenangi peperangan dan merebut masjid Al Aqsha dari kaum musyrikin, karena beliau setiap malam keluar hanya untuk mengajak perajuritnya untuk salat tahajjud. Beliaau tidak mengikut sertakan perajuritnya yang tidak tahajjud. Alasannya “Dikhawatirkan menjadi hijab datangnya pertolongan Allah“.
Salat tahajjud merupakan ibadah yang bernilai tinggi. Rasul SAW bersabda ”Dua rekaat yang dilakukan oleh seorang hamba dipertengahan malam yang akhir itu jauh lebih baik dari dunia dan isinya . Seandainya tidak akan menyusahkan umatku, niscaya akan saya fardhukan salat dua rekaat (tahajjud) atas mereka“ (Ihya Ulumuddin – Al Ghazali).
Muhammaad Shaleh Ishaq dalam bukunya “Nikmatnya Qiyamul Lail“ antara lain mengungkapkan“ Qiyamul Lail adalah syariat Allah, sunnah yang ditetapkaan oleh Rasulullah SAW, perilaku generasi dahulu,lembaga pendidikan keimanan, kesunyian bersama Allah, latihan olah jiwa, menghidupkan jasmani, kerinduan hati dan linangan air mata serta suara hati“.
Al Hafidz Ibnu Hajar RA berkata “Barangsiapa yang istiqamah salat pada malam hari, maka ia menjadi sebaik-baik manusia. Dalam salat malam terkandung satu rahasia yang bisa memperbaiki jiwa meskipun yang mengerjakannya tidak meminta sesuatu“ (Fathul Bari).
Perusahaan Rufaka, sektor retail yang dikomandoi salah seorang ulama besar Malaysia, Abuya Syekh Imam Ashari At Tamimi, selama tiga hari omsetnya menurun 30 %. Dianalisa secara ekonomi dan teknis tidak ada kelainan. Diteliti secara kerohanian, ternyata ada beberapa karyawannya yang tidak salat tahajjud.Lalu kepada karyawan yang lalai tahajjud tersebut, diikutsertakan lagi dalam Diklat, dan diganti dengan yang istiqamah tahajjud. Masya Allah.Omsetnya kembali normal.

kembali


SEMUA MASALAH TERPECAHKAN DENGAN TAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
QIYAMUL LAIL, atau Tahajjud, adalah kebiasaan orang –orang saleh sejak sebelum umat Muhammad SAW. Bagi Rasul dan para sahabat kurun awal, qiyamul lail merupakan amal wajib yang mesti ditunaikan. Di saat fajar Dakwah Islam mulai menyingsing, qiyamul lail adalah penyejuk dan penyegar jiwa orang Islam yang pada masa itu terus menerus dihempas oleh gelombang penderitaan dan penindasan. Kala itu qiyamul lail menjadi wahana tempat mukmin berlabuh yang wajib bagi mereka arungi, untuk menambatkan segenap kepedihan yang menghimpit mereka.
Ubay bin Ka’ab meriwayatkan ketika 2/3 malam berlalu, Nabi SAW bangun dan berkata “Wahai umatku, ingatlah Allah, ingatlah Allah. Tiupan pertama pasti datang dan yang kedua akan mengikutinya. Kematian akan datang dengan segala akibatnya. Kematian akan datanvg dengan segala akibatnya“ (HR.Turmuzi). Hadis ini mengingatkan agar kaum muslimin tidak banyak tidur.
Salat tahajjud memang merupakan anugerah yang amat berharga. Disamping menyenangkan Allah, salat ini juga menjamin keselamatan dari malapetaka dan menjadikan kita tenang dan jernih. Saat gelisah, salat tahajjud bisa mempercepat datangnya rahmat Allah. Ketika rahmat Allah menyelamatkan kita, kegelisahan akan hilang tanpa bekas. Hudzaifah berkata “Setiap kali Nabi SAW mengalami kesulitan, beliau melakukan salat“ ( HR.Ahmad dan Abu Daud). Ibnu Hajar menjelaskan dalam salat malam terkandung satu rahasia yang bisa memperbaiki jiwa meskipun yang mengerjakannya tidak meminta sesuatu. Hal ini merupakan isyarat dari firman Tuhan dalam Al Muzammil 6. Ibnu Hajar menyebutkan pula, terdapat keterangan bahwa salat malam bisa menolak azab (Fathul Bari 3).
Ibnu Mas’ud RA menyebutkan, dalam kitab Taurat tertulis, sesungguhnya Allah SWT telah memberikan kepada orang-orang yang lambungnya jauh dari pembaringan (untuk salat malam) apa yang tak pernah disaksikaan oleh mata, didengar oleh telinga dan tak pula terbetik dalam hati, serta tak diketahui oleh malaikat yang dekat (dengan Allah) dan tidak pula Nabi yang diutus“ (HR.Al Hakim).
Kedekatan dengan Allah pada malam hari membuat para sahabat rindu akan datangnya malam, karena ibadah pada waktu itu terasa sangat nikmat. Sebagian dari kaum Arief mengatakan “Di dunia ini tidak ada sesuatu yang menyerupai kenikmatan surga kecuali yang didapatkan oleh ahli zikir di dalam hati mereka di malam hari, yaitu manisnya bermunajat kepada Allah “. Jika anda ingin merasakan kelezatan yang ada di dunia ini, yaitu menghadap kepada Allah, maka anda harus melakukan salat malam“ (Buku Melamar Bidadari dengan Salat Malam oleh ‘ Amru Khalid).
Sejarah mencatat, kebangkitan umat Islam tidak saja diperjuangkan dengan keringat dan darah, tetapi juga dengan linangan air mata tahajjud. Itulah yang Allah janjikan dalam Al Quran surah Al Isra’ 79. Dalam surah ini betapa Allah SWT telah memberikan kedudukan yang teristimewa bagi yang melaksanakan salat tahajjud, karena tahajjud adalah salah satu salat sunnah yang sangat dianjurkan. Muhammad bin Shalil Ash-Sha’ari berkata “Keagungan yang akan didapatkan oleh orang yang bangun malam adalah bahwa Allah dan malaikat akan membanggakannya“.
Jibril AS penghulu malaikat, menyampaikan kepada Rasulullah SAW “Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah karena dia melakukan qiyamul lail, sedangkan kehormatannya karena ia tidak membutuhkan (menggantungkan) pada orang lain“. Berdasarkan pengalaman, diantara kenikmatan yang diberikan Allah kepada ahli tahajjud langsung di dunia ini antara lain berupa kelapangan dada, ketenangan jiwa dan kebahagiaan sejati sepanjang hari yang ia bangun di malamnya, untuk bermunajat .
Qiyamul lail merupakan suatu bentuk pendekatan seorang hamba kepada Rabbnya di waktu malam sunyi, pendekatan ini dimaksudkan agar seorang hamba dapat mengadukan tentang permasalahan hidupnya kepada Allah yang Maha Mengetahui segala permasalahan seluruh makhluknya. Itulah mengapa Allah sangat menekankan seorang hamba untuk melakukan qiyamul lail, dimana Allah akan meninggikan maqam ( kedudukan ) seorang hamba karena takarrub dan rasa takutnya kepada Rabbnya.
Allah SWT. berfirman “Dan orang–orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar–benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan–jalan Kami.Dan sesungguhnya Allah benar–benar beserta oran –orang yang berbuat ikhsan / kebaikan“ (Al Ankabut 69). Terkait ayat ini, Imam Sirry Siqthy menuturkan “ Berbagai keuntungan dan manfaat akan datang dikegelapan malam “. Tidak sedikit seorang yang buntu pikirannya untuk memecahkan suatu masalah kemudian ia bermunajat kepada Allah SWT ditengah malam, sehingga Allah memberinya futuh dan membukakan untuknya masalah itu.

kembali


RAHASIA KEMENANGAN PERANG BADAR

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
Saat kritis dalam perkembangan Islam adalah perang Badar. Kekuatan pasukan Islam hanya 313 orang termasuk 2 pasukan berkuda. Sedangkan pihak musuh berjumlah 1.000 orang, termasuk 700 pasukan berkuda. Ibnu Katsir menjelaskan, Nabi SAW bermalam dan salat tahajjud dibawah dahan pohon. Dalam sujudnya beliau mengucapkan rintihannya “Ya hayyu Ya qayyumu. Ya Allah saya menagih janji-Mu. Ya Allah jika Engkau mau, Engkau bisa saja tidak disembah. Ya Allah janganlah Engkau tinggalkan aku, ya Allah jangan Engkau biarkan aku sendirian. Ya Allah, janganlah Engkau hinakan aku, ya Allah kaum Quraisy yang akan aku perangi ini benar-benar telah sampai pada puncak keangkuhan dan kesombongannya, mereka membantah dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku ,itulah yang aku harapkan“.
Dua hal yang dapat kita simak dari peristiwa tersebut. Dalam sujudnya setelah membaca tasbeh, Nabi SAW berdoa yang panjang. Beliau SAW bersabda “ Sedekat-dekat jarak hamba dengan Rabb-nya, adalah pada waktu sujud, karena itu berdoalah sebanyak-banyaknya“. Situasi pesimis karena kelemahan menurut perhitungan akal manusia, menghasilkan rasa optimis karena keyakinan yang mantap dengan pertolongan Allah “Hasbunallah wanikmal wakil“.
Abu Bakar RA yang mendengar munajat Nabi SAW itu berkata “Ya Nabiyullah. Cukuplah rintihanmu kepada Allah, karena Dia pasti akan memenuji janji-Nya kepadamu“. Perang Badar dimenangi umat Islam secara gemilang. Bagi orang awam, kemenangan umat Islam dalam perang Badar, sungguh teramat menakjubkan. Tapi bagi orang yang tauhidnya kuat, tidak ada yang aneh walaupun secara nalar tidak masuk akal, Simaklah beberapa penegasan Allah “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu ketika itu adalah orang–orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.Ingatlah ketika kamu mengatakan kepada orang-orang mukmin. ‘Apakah tidak cukup bagimu Allah membantumu dengan 3.000 malaikat yang diturunkan dari langit ? .Tentu ( cukup ) jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerangmu dengan serta merta, niscaya Allah membantumu dengan 5.000 malaikat yang memakai tanda“ (Ali Imran 123)..”Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu. Sungguh Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan 1.000 malaikat yang datang berturut–turut“ (Al Anfal 9). “Maka sebenarnya bukan kamu yang membunuh, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui“ (Al Anfal 17). “Berhak di atas Kami memberi kemenangan kepada orang mukmin“ (Yunus 103). “Wahai Muhammad. Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada 20 orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan 200 orang musuh. Dan jika ada 100 orang yang sabar di antara kamu, niscaya dapat mengalahkan 1.000 orang kafir, karena orang –orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti“ (An Anfal 65).
Dari seluruh peperangan baik yang terjadi di zaman Rasulullah SAW, maupun pada zaman sahabat dan seterusnya, konci dari kemenangan umat Islam, adalah karena mereka secara disiplin ketat memelihara salat tahajjud. Begitu utama dan mulianya qiyamul lail, telah dicantumkan Allah dalam beberapa surah dalam Al Quran. Sejarah mencatat dari semua pemerintahan Islam yang dijalankan oleh pemegang amanah,kejayaan Islam berhasil diraih karena mereka istiqamah melaksanakan tahajjud, mulai dari tampuk pimpinan sampai kerakyat kecil.
Sudah satu minggu Umar bin Khattab RA dan pasukannya berperang. Lajimnya sudah berhasil di menangi. Setelah diteliti, ternyata ada beberapa prajurit yang tidak tahajjud. Bagaimana tindakan Umar bin Khattab RA selaku Panglima Tertinggi Perang ?. Khalifah ke dua ini memulangkan mereka. Alasannya “Mereka tidak mempunyai kekuatan ruhani“. Setelah itu, walaupun anggota pasukannya berkurang, tapi dengan izin Allah mereka berhasil memenangi peperangan tersebut. Terbukti janji Allah dalam Al Anfal 65 tersebut.
Heraklius,kaisar Romawi, ketika menyaksikaan pasukannya kocar kacir dihalau oleh pasukan Muslimin yang jumlahnya hanya sedikit, bertanya kepada komandannya “Apa yang menyebabkan mereka bisa memenangi pertempuran ?“. Sang komandan menjawab Karena mereka itu senantiasa melakukan qiyamul lail dan berpuasa pada siang hari “. Dalam versi lain “Mereka laksana rahib di malam hari, dan tentara yang gagah perkasa di siang hari“.
Nuruddin Mahmud Zanki, orang pertama kali menggelorakan pembebasan Baitul Maqdis. Ujar Ibnu Katsir, sesudah Umar bin Abdul Aziz, beliaulah Raja yang terbaik. Bersama isterinya gemar sekali salat malam. Ibnu Katsir mengakuinya “Nuruddin itu kecanduan salat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan aqidah yang benar “ Allah SWT. menegaskan dalam Adz Dzarriyat 15-18 “Pengamal tahajjud berhak memperoleh pengakuan sebagai muhsinin (orang baik)“
Tahajjud suatu ibadah yang disediakan oleh Allah SWT sebagai sarana khusus yang dapat ditunai hasilnya langsung di dunia (Buku The Power of Tahajjud oleh Achmad Sidirman Abbas).

kembali


BERJAYA KARENA MENEKUNI QIYAMUL LAIL

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
“Hai anak Adam, luangkan waktu untuk berubadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak ,Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan“ (Hadis Qydsi riwayat Attirmizi dan Ibnu Majah).
Sembilan dari sepuluh sahabat yang telah dijamin Nabi SAW masuk surga adalah pedagang. Walaupun demikian yang menonjol dari sembilan sahabat itu bukan aktivitas bisninya, tetapi ibadahnya. Misalnya Usman bin Affan RA, saudagar yang kaya raya itu, siang dan malam masih sempat mengkhatamkan membaca Al Quran masing-masing satu kali.
Tidak lama setelah rombongan hijrah sanpai di Madinah, Rasulullah SAW menugasi Abdurrahman bin Auf, ekonom terkenal kota Mekah, untuk membentuk Tim “Membangun ekonomi Madinah“. Kiat yang mereka lakukan, pertama memperbanyak istighfar kepada Allah, kemudian munajat dikeheningan malam melalui tahajjud, setelah itu baru menerapkan methode-methode ekonomi yang diajarkan Rasulullah SAW.
Sejarah mencatat, hanya dalam waktu beberapa tahun, ekonomi Islam berhasil menyisihkan ekonomi Yahudi yang telah menguasai Madinah selama ratusan tahun. Apa dasar Abdurrahman bin Auf memperbanyak istighfar ?. Allah SWT befirman “Maka Aku berkata kepada mereka, Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun–kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu” (Nuh (71) : 10-12). Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya dijadikan Allah baginya kelapangan dari tiap-tiap kesusahan dan way out dari tiap-tiap kesempitan dan dianugerahkan rezeki dari jalan yang tidak diduganya“ (HR.Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Al Hakim)
Ketika Umar bin Abdul Aziz dibaiat menjadi kahlifah, maka beliau langsung mengajak rakyatnya “Pertama melajimkan salat diawal waktu, kedua hidup sederhana, ketika istiqamah tahajjud “. Sejarah mencatat hanya dalam waktu dua tahun empat bulan usia pemerintahannya, sudah tidak ada lagi orang yang mau menerima zakat dan sedekah saking makmurnya. Andai seorang gadis rupawan berjalan dari Mekah ke Syam sendirian ia akan selamat saking amannya. Aneh tapi nyata, ketika siang hari yang banyak menjadi pembicaraan anggota masyarakat adalah mengenai ibadah malam mereka .
Sebelum Umar bin Abdul Aziz wafat ia memanggil 13 orang anaknya dan berpesan “Sesungguhnya aku tidak meninggalkan sedikit harta pun untuk kalian. Hanya Allah Yang Maha Kuasa saya tinggalkan untuk kalian. Kalau kalian taat dengan memperbanyak ibadah kepada-Nya, niscaya Dia akan memelihara kalian. Tapi kalau kalian durhaka kepada-Nya,maka aku tidak akan menolon kalian untuk bermaksiat dan berbuat durhaka kepada-Nya“. Lalu Umar membaca surah Al A’raf 196 “Sesungguhnya pelindungku ialah yang menurunkan Al Quran dan Dia melindungi orang – orang saleh“.
Masya Allah. Semua anak-anaknya menjadi orang yang saleh dan sukses dalam hidupnya. Disebutkan, salah seorang anaknya, ada yang mampu bersedekah 250 ekor onta.
Al Quran menjelaskan bahwa orang–orang yang selalu menjaga salat malam adalah mereka yang berhak memperoleh kemurahan Allah dan rahmat-Nya. Al Quran juga memberikan pujian kepada mereka dan menjadikan mereka sebagai bagian dari para hamba Allah yang baik. (Al Furqan (25) : 63-64). Dengan menegakkan kesalehan malam, ucapan pada esok harinya dan berbagai kebijakan kelangsungan hidup lainnya akan didengar karena menyimpan hikmah dan ada bobotnya“ (Simak Al Muzammil (74) : 2-6). Pakar ilmu jiwa modern membuktikan “Barangsiapa ingin memperoleh keinginan yang kuat, ketajaman ucapan ditengah masyarakat, dan kemudian di dalam menghadapi problema, maka hendaklah ia mengerjakan salat tahajjud “.
Athailllah Al Sakandari penulis kitab Al Hikam antara lain pernah mengibaratkan “Orang saleh, yang obsesi hidupnya untuk akhirat, keperluan hidupnya laksana ia dikejar oleh bayang-bayangnya sendiri. Sebaliknya orang yang keinginannya hanya mengejar dunia, hidupnya laksana mengejar bayang-bayangnya sendiri“ Salah satu contoh sederhana, Imam dan Muazin di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, semua keperluan hidupnya dipenuhi oleh kerajaan.




kembali


TAHAJJUD MENYEHATKAN TUBUH DAN MEMBAHAGIAKAN JIWA

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
Selama hayatnya 63 tahun, Nabi Muhammad SAW hanya dua kali mengalami sakit. Pertama beliau pernah mengalami sakit kepala ketika kembali mengunjungi makam pahlawan Baqi. Kedua, beliau mengalami sakit – bissahri wal hima – sukar tidur dan demam panas, beberapa hari sebelum wafat. Diantara faktor yang membuat Rasulullah SAW sehat, baik jasmani maupun rohaninya, karena beliau tidak pernah meninggalkan salat tahajjud dalam situasi bagaimanapun.
Dari Abu Umamah Al Bahili RA., bahwa Rasul SAW bersabda “Kalian harus mengerjakan qiyamul lail, karena itu merupakan tradisi orang–orang yang saleh sebelum kalian, juga merupakan sarana bertaqarrub kepada Rabb kalian, menghapuskan kesalahan–kesalahan dan mencegah dari kemaksiatan serta menghilangkan penyakit pada tubuh“.
Di Kairo Mesir, beberapa tahun yang lalu diadakan sebuah muktamar ‘ Al A’jaaz Ath- Thibbi fi Al Quran Karim“. Muktamar ini dihadiri oleh para ilmuan Islam dan dokter-dokter khusus. Di dalam muktamar itu salah seorang nara sumber menyampaikan sebuah pembahasan penting tentang “Salat taraweh dan pengaruhnya terhadap penguatan tulang punggung dan hati bagi orang – orang yang berusia di atas 60 tahun“. Dalam penelitian itu diambil sekitar 60 orang lelaki dan seorang wanita sebagai sample, yang mana mereka dibagi menjadi dua bagian, 30 orang diambil dari orang – orang yang mengerjakan salat taraweh di bulan Ramadhan tahun 1405 H, dan yang 30 orang adalah orang-orang yang tidak mengerjakan taraweh pada tahun itu. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh salat malam terhadap penguatan tulang punggung dan fungsi hati. Hasilnya sangat mengagumkan bahwa salat secara umum dan salat malam khususnya, memiliki peran yang sangat besar dalam melancarkan peredaran darah dan saluran pernafasan. Salat juga mempunyai pengaruh yang besar dalam melemaskan ruas –ruas anggota badan dan tulang khususnya tulang punggung, dimana muncul perbedaan yang sangat mencolok antara orang-orang yang mengerjakan salat malam dan yang tidak dalam hal kekuatan tulang punggungnya dan fungsi hati.
Bilal bin Salman meriwayatkan, Rasul SAW bersabda “Salat tahajjud pengekang iri hati dan obat penyakit pada tubuh“. Hal ini logis dan menarik karena bangun lebih awal memungkinkan seseorang buang hajat besar dan kecil yang jika tidak dikeluarkan bisa menimbulkan gas kotor dalam perut dan menekan ginjal sehingga mengakibatkan sakit kepala, jantung dan lain – lain. Selanjutnya menghirup udara segar di pagi hari yang banyak mengandung oksigin dapat meningkatkan kesehatan, tenaga dan kebugaran seseorang. Menyembah Allah berarti melakukan pendekatan dengan Yang Maha Kuasa. Maknanya menimbulkan ketenangan jiwa. Ketenangan jiwa, yang berarti ketiadaan stress, merupakan faktor sangat berperan dalam proses penyempitan pembuluh darah dan terjadinya akut. Karena itu SIM (Serangan Jantung Mendadak) secara parsial dapat dicegah dengan sujud, menyembah Allah.
Orang yang melakukan salat malam dengan khusyuk dan tumakninah, tenang akan merasakan nikmatnya iman. Dengan nikmat iman, ia akan melakukan semua kewajiban dengan ringan. Ketika ia sudah merasa ringan dalam melaksanakan semua kewajiban, bearti ia telah mencapai ketentraman yang hakiki. Allah SWT berfirman “ Dialah yang telah menurunkan ke dalam hati orang – orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka yang telah ada“ (Al Fath (48 ) : 4).
Bila Al Mutahhajiid bangun pada malam hari untuk taqarrub kepada Allah, ia akan mendapatkan kasih-sayang-Nya . Allah SW berfirman “Ingatlah sesungguhnya para kekasih Allah itu tidak ada rasa khawatir dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa“ (Yunus (10) : 62-63)..Rasul SAW bersabda “Tiada suatu keadaan yang seorang hamba berada padanya yang lebih Allah cintai, kecuali sewaktu Dia melihat hamba-Nya tengah sujud dengan menyungkurkan wajahnya di tanah“ (HR.Thabrani). Bila seorang hamba telah disayangi Allah, ia akan melakukan tugas apapun dengan senang hati. Karena itu, ketentraman yang ia raih pada malam hari dengan berbagai aktivitas ibadah yang langsung berhubungan dengan Yang Maha Agung, akan dirasakan pula ketika ia melakukan kegiatan lainnya yang berlagsung pada siang hari yang banyak berhubungan dengan sesama makhluk, baik urusan sosial, politik, ekonomi, tarbiyah, dakwah atau lainnya.

kembali


“PASSWORD“ MASUK SURGA

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
Rasulullah SAW menerangkan bahwa puncak nikmat yang akan dirasakan oleh para penghuni surga kelak adalah ketika kesempatan menatap “Wajah Allah“. Gerbang surga adalah dicintai Allah. “Passwordnya“ adalah Tahajjud. Ini tidaklah mengherankan, karena telah dijanjikan oleh Allah SWT dalam surah Al Isra’ 79 “. Dan pada sebagian malam hari, salat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah – mudahan, Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. Ketika kita istiqamah melaksanakan ibadah wajib, maka secara syar’i kita mencapai derajat “mencintai“ Allah. Tapi ketika kita dianugerahi Allah melaksanakan ibadah nafilah, maka maqam kita berada pada “dicintai“ Allah.
Dalam perjalanan Isra’ dan mikraj Nabi Muhammad SAW., Allah SWT berwasiat kepada Nabi SAW.” Pertama, Janganlah hatimu engkau gantungkan pada dunia, karena sesaungguhnya Aku tidak menciptakan dunia untukmu. Kedua, arahkan rasa cintamu kepada-Ku, karena tempat kembalimu adalah kepada-Ku. Ketiga, bersungguh-sungguhlah menuntut surga.Keempat,bersikap putus asalah kepada mahkluk, karena sesungguhnya tidak ada sesuatu pun pada tangan mereka. Kelima, senantiasalah melakukan tahajjud, karena kemenangan itu beserta qiyamul lail.
Umar bin Khattab RA meriwayatkan bahwa Rasul SAW pernah bersabda “ Barangsiapa mengerjakan salat tahajjud dengan sebaik-baiknya dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan, 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat “. Adapun 5 keutamaan di dunia ialah : 1. Dipelihara oleh Allah dari segala macam bencana. Namun perlu diingat, bencana itu merupakan sunnatullah. Pegangan kita “ Dan Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. “Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah ,mereka mengucapkan ‘ Inna lillahi wa inna ilaihiraji’un ‘. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk “ ( Al Baqarah (2 ) 155-157 ).2. Tanda ketaatan, tampak diwajahnya. Imam Ibnul Al Qayyim berkata “ Sesungguhnya, salat tahajjud dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya “. 3. Dicintai para hamba Allah yang saleh dan sesama manusia. Dalam hadis qudsi antara lain Allah berfirman “ Orang itu meninggalkan syahwatnya semata – mata untuk berzikir kepada-Ku, padahal andaikan ia suka, ia dapat saja meneruskan tidurnya “.4.Lidahnya mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah . “Orang yang istiqamah tahajjud akan terhindar dari ancaman ghibah dan fitnah. Juga akan dijauhkan dari berbagai perkataan yang membahayakan ( Buku Tahjjud oleh Zainul Arifin el- Basyir ).5. Dijadikan sebagai orang yang bijaksana dan diberi pemahaman dalam agama. Salah satu contoh. Zainal Abidin, waliyullah, selain mampu mengucapkan kata-kata yang bijak, juga sanggup memberikan pengetahui kepada orang lain, terutama dalam hal agama. Ia seakan-akan sebagai sosok yang serba tahu urusan agama. Sehingga apabila ada orang sekitar yang bertanya, dengan lantang ia pun segera menjawabnya.
Sedangkan 4 keutamaan di akhirat adalah :.1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur pada hari pembalasan kelak. Antara lain Allah menegaskan “ Banyak muka pada hari itu berseri –seri, merasa senang karena usahanya. Dalam surga yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. . ,. Dan seterusnya “ ( Al Ghaassyiah 8-16 ). 2. Mendapatkan keringan ketika dihisab “ Bagi mereka yang gemar menjalankan salat tahajjud, hal-hal yang merumitkan akan lebih dipermudah, dan tidak bertele-tele dalam menanyakannya, padahal semua amal perbuatan akan ditanyakan secera terperinci hingga kita pun bisa membayangkan betapa susah payahnya menjawab “ ( Buku Segudang Keajaiban Salat Tahajjud Terhadap Hidupmu oleh Zainal Arifin el Basyir ).3. Catatan amalnya diberikan di tangan kanannya . Allah SWT berfirman “ Ingatlah pada hari itu Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya. Dan barangsiapa yang diberikan kitab amalnya di tangan kanannya, maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun “ ( Al Isra’ 71 ). 4. Menyeberangi shiratal Mustaqim secepat kilat. Seorang mukmin akan dijamin memiliki cukup cahaya saat menyeberangi jembatan di atas jembatan di atas neraka jika ia rajin berjalan ke masjid dalam kegelapan malam untuk melaksanakan salat wajibnya semata ingin meraih keridhaan Allah SWT. Allah SWT berfirman “ . . . Tunggulah kami supaya kamu dapat mengambil sebagian dari cahayamu . . . (Al Hadid 13 ).

kembali


MUSIBAH TERBESAR BILA KITA JAUH DARI ALLAH

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
Rasul SAW bersabda “Andaikan kamu kehilangan segala-galanya, harta tidak punya, rumah tidak ada, penghormatan tidak ada ,hidup sakit-sakitan ,namun kamu mendapatkan Allah, kamu memiliki segala-galanya. Sebaliknya jika kamu mendapatkan segala yang kamu inginkan dari kehidupan dunia ini, namun kamu tidak mendapatkan Allah, maka kamu kehilangan segala-galanya“.
Seorang lelaki menemui Karaz bin Wabarah seorang tabi’in yang tengah murung. Melihat itu, si Fulan tersebut merasa kasihan dan bertanya “Apa gerangan yang membuatmu memangis ?. Apakah engkau sakit ?“. “Lebih dahsyat dari itu “ jawabnya. “Apakah kamu mendengar salah seorang keluargamu meninggal ?“., tanya Fulan. “Lebih dahsyat dari itu“, kilahnya. “Apakah kamu kehilangan harta barangkali“ , cecar si Fulan. Lagi-lagi ia menjawab “Lebih dahsyat lagi“. Setelah sejenak merenung, dengan rasa heran si Fulan bertanya “Lalu, apa yang lebih dahsyat dari semua itu ?“. Tabi’in itu berkata “Tadi malam aku tidak mengerjakan salat malam. Ini semua akibat dosa yang telah kuperbuat. Sebab kebaikan selalu mengajak kepada kebaikaan, dan kejelekan mendorong pada kejelekan. Dan yang sedikit dari tiap-tiap kebaikan dan kejelekan akan menyeret pada yang banyak“.
Mua’dz bin Jabal RA menangis tersedu saat kematian hendak menghampirinya. Dia berkata “Aku menangis karena akan berpisah dengan rasa dahaga di musim panas menyengat karena puasa, salat tahajjud di malam-malam musim dingin, dan duduk tanpa alas bersama para ulama di halaqah zikir“
Yazid ar Riqasyi, sedih ketika menjelang kematiannya. Ia berkata “Aku sedih karena kehilangan kesempatan untuk melakukan qiyamul lail dan puasa di siang hari“.
Seorang ulama menangis ketika sedang sakit dan berkata “Aku menangis saat orang berpuasa, sementara aku tidak puasa bersama mereka, orang melakukan salat sedang aku tidak salat bersama mereka, dan orang berzikir, sedangkan aku tidak hadir bersama mereka“.
Abu Ja’far Al Baqal menuturkan “Pada suatu malam aku masuk ke rumah Ahmad bin Yahya dan mendapatinya sedang menangis tersedu – sedu, terlihat seperti tidak bisa mengendalikan emosinya. Lalu aku berkata kepadanya ‘ Caeritakan kepadaku tentang keadaanmu !’Dia terlihat ingin menyembunyikan sesuatu dariku, tetapi aku tidak membiarkannya. Dia pun berkata kepadaku ‘ Tadi malam aku telah kehilangan bagianku. Aku tidak berpikir apa – apa, kecuali ini semua terjadi karena dosa yang telah kuperbuat. Akibatnya aku diganjar dengan tidak mengerjakan salat malam’. Dia pun mulai menangis lagi, sehingga aku sangat ingin meringankan bebannya. Lalu aku berkata kepadanya’ Betapa mengagumkan keadaanmu. Engkau tidak ridha dari Allah akan kondisi tidur yang Dia berikan kepadamu, sehingga engkau pun duduk sambil menangis‘. Maka, dia pun berkata ‘Biarkanlah diriku, wahai Abu Ja’far. Ini semua terjadi karena dosa yang aku kerjakan’. Dia pun kembali larut dalam kesedihannya, dan ketika aku melihatnya tidak mau menerima diriku, aku pun berpaling dan meninggalkannya“.
Makhlad bin Husain bercerita “Tidaklah aku terbangun pada malam hari kecuali aku mendapati Ibrahim bin Adham sedang berzikir kepada Allah dan melaksanakan salat. Aku pun meratapi kondisiku yang sangat lemah iman dan tidak pernah mengerjakan salat malam. Aku benar –benar tersindir dengan ayat Al Quran yang menyatakan “Itulah keutamaan Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki“.
Sudah puluhan tahun Abu Yazid al Basthami melakukan ibadah ritual kepada Allah, namun ia belum merasakan lezatnya beribadah sebagaimana telah diceritakan dan dirasakan oleh para pendahulunya. Setelah diteliti melewati ibunya, ternyata sang Ibu pernah termakan secuil bubur susu yang menempel di bibir panci, tanpa izin pemiliknya. Setelah sang ibu meminta kehalalannya, maka Abu Yazid Al Basthami langsung merasakan nikmatnya beribadah.
Alangkah indahnya apa yang dikatakan oleh Abu Sulaiman Al Darani “Kalau orang yang tidak pernah menangis pada sisa umurnya, kecuali hanya karena ia tidak mendapatkan kenikmatan dalam beribadah pada masa-masa yang lalu. Dalam kondisi ini, sepantasnya ia menangisi hal tersebut hingga ia meninggal dunia“.

kembali


WAJAH AHLI TAHAJJUD MENEDUHKAN

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
Ujar Ibnul Al Qayyim Al Jauziyyah dalam bukunya “Bercinta dengan Allah“ antara lain “Orang yang gigih menjaga kehormatannya pada raut wajahnya terdapat keindahan, dan pada hatinya terdapat ketentraman dan kesejukan. Dia dianugerahi kewibawaan, harga diri dan keindahan. Siapa saja yang duduk (berbincang) bersamanya, dia akan merasakan keteduhaan dan ketenangan“.
Imam Ja’far Ash Shaddiq RA berkata “Salat tahajjud menjadikan wajah menawan, memperbagus akhlak, mengharumkan tubuh, menambah rezeki, melunasi hutang, menghilangkan kesedihan dan mempertajam pandangan“.
Abu Ustman Al Khurasani bertutur “Sesungguhnya salat malam itu dapat menguatkan badan, menyinari hati dan wajah, serta memberi kekuatan pada anggota badan“. “Selain menghapus dosa, tahajjud juga akan menyinari wajah seseorang disiang harinya dan menjadikannya semakin rupawan dan menghilangkan penyakit dari tubuh“ (Buku Munajat di Tengah Malam oleh Salamah Muhammad Abdul Kamal).
Dr.Aidh Al Qarni menulis antara lain “Qiyamul lail akan menciptakan kebahagiaan jiwa dan kedamaian di dalam dada yang memantul kewajah sehingga selalu ceria. Rasulullah SAW telah menyebutkan di dalam hadis bahwa yang bangun malam, ingat Allah, kemudian mengambil wudhu, dan melakukan salat, maka dia akan semakin enerjik dan jiwanya selalu tenang.”. Hal itu sebenarnya tidak aneh, sebab Umar bin Khattab RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda “Barang siapa salat malam, dan salat itu dilakukannya dengan baik maka Allah Ta’ala memuliakannya dengan 9 perkara, 5 di dunia dan 4 di akhirat “. Lima perkara di dunia itu adalah : 1. Allah memeliharanya dari bermacam – macam bencana. 2. Tampak bekas ketaatannya pada wajahnua.3. Dicintai oleh hati hamba-hamba-Nya yang saleh dan semua manusia. 4. Lidahnya berbicara dengan hikmah. 5. Ia dijadikan sebagai orang yang bijak, yakni dikaruniai kefahaman.” Salah satu contoh. “Seorang santriwati di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan, menurut pandangan umum, wajahnya dianggap jelek. Sampai – sampai ibunya menyampaikan bahwa kalau anaknya kawin,kawinlah semua wanita di dunia ini. Ibunya pun tidak yakin kalau putrinya ini bisa laku. Ternyata santriwati tersebut menikah dengan seorang pemuda yang cukup lumayan penampilannya. Ibunya pun heran. Dia berdecak kagum lalu sepontan komentar “Pintar betul orang pesantren membuat orang laku“. Allahu Yarham KH. Abdullah Said berusaha meluruskan. Itu bukan karena kepintaran orang pesantren, tapi karena pengaruh salat lail,. Di wajah santriwati itu ada secercah cahaya yang bersinar sehingga orang melihatnya cantik. Juga doa- doanya ketika salat lail makbul. Alhamdulillah suami iateri itu termasuk pasangan yang bahagia“ (Buku Mencetak Kader oleh Mashur Salbu).
Terkait diatas, Ibnu Al Qayyim juga ada menulis antara lain “Kecantikan batin memperindah rupa lahir, walaupun ia tidak cantik. Dia memakaikan kecantikan, wibawa dan kenikmatan kepada pelakunya sesuai dengan yang didapatkannya oleh ruhnya dari sifat-sifat tersebut. Sesungguhnya seorang mukmin diberi kewibawaan dan kelezatan sesuai dengan kualitas imannya. Siapa yang melihatnya, ia akan segan kepadanya. Siapa yang bergaul dengannya, ia akan mencintainya. Ini adalah realitas yang dapat disaksikan dengan mata kepala. Sesungguhnya kamu melihat seorang lelaki saleh, berbuat baik, memiliki akhlak yang indah dari orang-orang yang paling indah rupanya sekalipun dia berkulit hitam dan tidak tampan. Lebih–lebih jika ia dianugerahi salat malam, karena ia akan menyinari wajah dan menjadikannya indah“.
Muhammad bin Shaleh Ali Ishaq dalam bukunya “Nikmatnya Qiyamul Lail“, antara lain menulis “Orang yang selalu salat malam akan lebih banyak memberikan manfaat kepada masyarakat. Allah akan mematrikan orang yang selalu bangun malam di hati banyak orang, sehingga orangpun akan mudah menerima eksistensinya di masyarakat,bahkan mengakui pengaruh, kehebatan, keagungan dan kemuliaannya. Hal seperti ini tidak mungkin diperoleh oleh orang-orang yang tidak bangun malam ketika ia bercengkerama dengan Allah di kegelapan malam, dia dicintai oleh Tuhannya dan Pelindungnya. Lalu Allah mematrikan cinta-Nya dalam hati manusia, sehingga dia mudah diterima di mana saja di hati semua orang.“.
Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa banyak melakukan salat di malam hari, maka wajahnya akan menjadi bagus di waktu siang “. Karena itu imam Al Hasan Al Basri berkata “Ahli Tahajjud memiliki wajah yang ,lebih bagus dari yang lain, sebab mereka itu menyepi bersama Allah, lalu Allah melimpahkan cahaya-Nya kepada mereka“.

kembali


LEBIH NIKMAT TAHAJJUD DIBANDING MENDUDUKI JABATAN

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
“Mengapa seorang hamba yang begitu dekat hubungan dengan Rabb-nya tidak begitu bernafsu terhadap jabatan dan kedudukan duniawi ?.” Jawabannya sederhana “Dia adalah seorang hamba yang sudah mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia disisi-Nya sehingga tidak perlu repot-repot lagi mencar –cari kedudukan duniawi. Bagi mereka tidak ada yang lebih indah dan lebih mempesona daripada kedudukan yang mulia dan abadi disisi-Nya“ (Buku Menjemput Kesuksesan Dengan Tahajjud oleh Saefullah Muhammad Satori). Salat Tahajjud memang merupakan anugerah yang berharga. Disamping menyenangkan Allah, ia juga menjamin keselamatan dari malapetaka dan menjadikan kita tenang dan jernih. Saat gelisah salat tahajjud bisa mempercepat datangnya rahmat Allah. Ketika rahmat Allah menyelamatkan kita, kegelisahan akan hilang tanpa bekas.
Hudzaifah berkata “Setiap kali Nabi SAW mengalami kesulitan, Beliau melakukan salat “ (HR.Ahmad dan Abu Daud). Seorang ulama penikmat tahajjud saking ektasinya sampai bertutur , walaupun terdengar amat berlebihan “Di dunia ini tiada waktu yang menyerupai kenikmatan para penghuni surga kecuali kenikmatan yang didapat oleh orang – orang yang hatinya terbujuk oleh malam karena nikmat dan manisnya bermunajat “. Ibnu Mas’ud RA menyebutkan “Dalam kitab Taurat tertulis, sesungguhnya Allah Ta’ala telah memberikan kepada orang-orang yang lambungnya jauh dari pembaringan (untuk salat malam), apa yang tidak pernah disaksikan oleh mata, didengar oleh telinga, dan tak terbetik dalam hati manusia, serta tak diketahui oleh malaikat yang dekat dengan Allah dan tidak pula oleh Nabi yang diutus“ (HR.Al Hakim). Dalam surah Al Isra’ 79 menggambarkan betapa Allah SWT telah memberikan kedudukan yang istimewa bagi orang yang melaksanakan salat tahajjud, karena tahajjud adalah salah satu salat sunnah yang sangat dianjurkan. Muhammad bin Shalil Ash-Sha’ari berkata “Keagungan yang akan didapatkan oleh orang yang bangun malam untuk tahajjud bahwa Allah dan malaikat akan membanggakannya“.
Jibril AS berkata kepada Rasulullah SAW “Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah karena dia melakukan qiyamul lail, sedangkan kehormatannya karena ia tidak membutuhkan ( menggantungkan ) pada orang lai “. Diantara kenikmatan yang diberikaan Allah kepada Al Mutahhajid adalah kelapangan dada, ketenangan jiwa dan kebahagiaan sejati sepanjang hari yang ia bangun di malamnya, untuk qiyamul lail. Ternyata di balik rahasia penikmat tahajjud, tersimpan mutiara berharga yang sulit untuk diperoleh dalam ibadah sunnah lainnya, yaitu kelezatan bermunajat kepada Allah. Mereka telah hanyut dalam buaian kasih sayang Allah yang tiada taranya. Hatinya terasa lapang, sakitnya terasa terobati, segala kesengsaraannya hilang begitu saja tanpa bekas. Bahkan kebahagiaan dunia baginya begitu ringan dibanding kenikmatan yang mereka rasakan. Terkait ayat 69 Al Ankabut Imam Sirri Siqthy menuturkan“ Berbagai keuntungan dan manfaat akan datang dikegelapan malam “Tidak sedikit seorang ulama yang buntu pikirannya untuk memecahkan suatu masalah kemudian ia bermunajat kepada Allah SWT., nikmat berupa tahajjud ditengah malam, sehingga Allah memberinya futh dan membukakan untuknya masalah itu“.
Dengan tingkat keimanan yang tinggi, Al Mutahhajid akan mendapat beberapa keistimewaan antara lain, khusnul khatimah. Karena mereka orang–orang yang mulia, malaikat akan mencabut nyawanya dengan memberi salam lebih dahulu. Kemudian barulah di ambil nyawanya tanpa rasa sakit “Sesungguhnya orang – orang yang berkata, ‘ Tuhan kami adalah Allah ‘ dan mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat – malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “’Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu“ (Fushilat (41) : 30).
Kedekatan dengan Allah pada malam hari membuat para sahabat rindu akan datangnya malam, karena ibadah pada waktu itu terasa sangat nikmat. Sebagian dari kaum Arief mengatakan “Di dunia ini tiak ada sesuatu yang menyerupai kenikmatan surga kecuali yang didapatkan oleh ahli zikir di dalam hati mereka di malam hari, yaitu manisnya bermunajat kepada Allah“. Dhmrah Al Kanani bercerita tentang Ali bin Abi Thalib KW kepada Muawiyah bin Abi Sufyan “Ia menjauhi dunia beserta gemerlapnya. Ia merindukan malam dan kegelapannya“.

kembali


MERINDUKAN DATANGNYA MALAM

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
PERHATIAN terhadap tahajjud, telah menjadi trade mark alias simbol utama dari kehidupan para ulama as-salafus ash–shaleh. Mereka saling menasehati untuk melaksanakan tahajjud, untuk menyambung tali persaudaraan dalam setiap kondisi, dan menebarkan salam. Setiap kali disebutkan orang saleh, selalu saja terbayang kegigihan dan keuletan dalam menjalankan ibadah malam atau tahajjud. Ulama kharismatik kota Basrah dulu, Al Hasan Al Basri mengakui “Saya tidak menemukan sesuatu apapun dari ibadah yang lebih nikmat dibandingkan salat ditengah keheningan malam“. Kemudian beliau membaca firman Allah “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam “ (Adz Dzariyat (51) : 17). Yakni mereka sedikit sekali tidur. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah“ (Azd Dzariyat 17) . Tsabit menceritakan pengalamannya “Selama dua puluh tahu aku bersabar menghadapi betapa susahnya mengerjakan tahajjud, namun dua puluh tahun berikutnya aku sangat menikmatinya paling nikmat“.
“Orang yang sudah merasakan nikmatnya tahajjud akan bersungguh – sungguh melakukannya setiap ada kesempatan dan akan merasa menyesal bila ada satu malam yang terlewatkan. Satu malam yang terlewatkan tanpa tahajjud akan mereka “ganti“ berupa kegiatan yang bermakna pada kesempatan berikutnya. Tahajjud merupakan bentuk ketaatan yang paling utama, ibadah yang paling bermanfaat dan bentuk pendekatan diri kepada Allah yang paling mulia. Ia menjadi penyebab paling pokok untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat “ (Buku Mukjizat Salat Malam oleh Yusuf Khoththor Muhammad). Para salafus saleh senantiasa menganjurkan agar setiap muslim berpacu dalam beramal saleh di tengah keheningan malam. Diantara mereka bertutur “Di setiap sahur Allah memperhatikan hati setiap orang yang terjaga pada waktu itu. Kemudian Allah SWT menuangkan cahaya kedalam hati orang tersebut, hingga kemudian terpancar segala kebaikan dari hatinya. Jadi orang yang senantiasa bangun malam akan selalu berada dalam petunjuk dan bimbingan Allah, sehingga setiap derap langkahnya bisa mendatangkan manfaat bagi orang lai“ Rasulullah SAW bersabda “Sebaik–baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi oran lain“.
Diantara ciri orang yang bertaqwa “Setiap kali mereka ingin tidur dan berbaring, rindu berduaan dengan Allah SWT, sehingga melarang mereka tidur“. Begitulah Allah menyifati mereka dengan firman-Nya “ . . lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka dan mereka berdoa kepada Tuhan mereka dengan rasa takut dan harap, dan mereka menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka“ (As-Sajdah 16). Rasulullah SAW saking rindunya dengan tahajjud bila disiang hari disebut malam, kedua bola matanya berkaca – kaca, seraya mulutnya langsung berucap “Tatajafaa junubuhum . . “Simak pula komentar Ibnul Munkadir “ Tidak ada yang tersisa dari kenikmatan dunia ini kecuali hanya tiga hal, yaitu salat malam, bertemu dengan saudara seiman dan mengerjakan salat dengan berjamaa “.
Diantara salafus saleh berkata “Andaikata raja-raja mengetahui apa yang kita rasakan yaitu ketentraman batin ketika tahajjud, niscaya mereka akan menebas leher kita dengan pedangnya“. Abu Sulaiman bertutur “Ahli Malam (Al Mutahhajjid) pada malam hari, mereka lebih merasakan nikmat daripada tukang hura – hura dalam pesta mereka. Kalau bukan karena waktu malam, aku tidak suka tinggal di dunia ini“. Selanjutnya ia berpesan, “Sambutlah waktu fajar dengan sebaik-baiknya. Sebab pada saat itu ribuan kebaikan turun ke bumi“. Umar bin Khattab RA, khalifah kedua memberi nasehat kepada para sahabat “Jadikanlah malammu rindu kepada Tuhan, sepi dari pandangan, ambillah kesempatan pada malam itu, jadikanlah ia jalan dan persiapan untuk hari qiyamah, yang padanya sulit sekali mencari jalan“. Ujar Yahya bin Mua’dz “Tidak pernah kami mendapati dalam keutamaan yang lebih utama dari pada salat malam. Tidak ada amalan yang lebih banyak mewariskan kebaikan seperti yang diwariskan salat malam. Dengan salat malam mereka menemukan hati mereka, menghapus dosa–dosa dan menempuh perjalanan yang menuju kepada alam gai“ (Ruhbanul Lail)
Orang yang melakukan salat malam dengan khusyuk dan tenang akan merasakan nikmatnya iman. Dengan nikmat iman, ia akan melakukan semua kewajiban dengan ringan. Ketika ia susah merasa ringan dalam melaksanakan semua kewajiban, berarti ia telah mencapi ketenangan yang hakiki “Dialah yang telah menurunkan ke dalam hati orang–orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka yang telah ada“ (Al Fath (48) : 4).

kembali


NI’MATNYA TAHHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.
“Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk melaksanakan salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan–lahan“ (Al Muzammil (73) : 1-4).
Dari Abu Abdurrahman As-Salma, ia berkata “Ketika turun ayat tersebut di atas, Rasulullah saw beserta para sahabat mengerjakan Qiyamul Lail selama satu tahun sampai kaki mereka membengkak. Allah menahan akhir surat ini di langit selama dua belas bulan. Kemudian Allah menurunkan keringanan di akhir surat ini. “Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa mengendaki, niscaya dia menempuh jalan ( yang menyampaikannya ) kepada Rabbnya“ (Al Muzammil (73 ) 19). Sejak saat itu, Qiyamul Lail menjadi ibadah tathawwu’ setelah sempat menjadi wajib. (Hr. Muslim).Namun bagi Rasulullah saw., beliau menjadikan tahajjud itu sebagai satu kewajiban bagi dirinya ,walaupun seluruh dosanya sudah diampuni oleh Allah swt.
Dari Abdullah bin Salam ia berkata. “Tatkala Rasulullah saw tiba di Madinah, orang-orang bergegas mendatanginya. Saat aku melihat dengan jelas wajah beliau, aku pun tahu bahwa wajah beliau bukanlah wajah pendusta. Hal pertama kali yang aku dengar dari beliau adalah sabdanya, ‘Wahai manusia !. Sebarkan salam, berilah makan, sambunglah tali kekerabatan, dan salatlah diwaktu malam saat orang-orang tidur niscaya kalian masuk surga dengan selamat“ ( HR.Ahmad, At-Tirmizi dan Al Hakim ). Terkait kesan dan ungkapan dari Abdullah bin Salam ini,mengenai sinar wajah Rasulullah saw., Ustman bin Affan RA berkata “Tidak seorang pun bisa menyembunyikan suatu rahasia ,karena Allah akan menampakkan semua itu melalui roman muka dan ucapannya“.
Saking utamanya dan mulianya salat Tahajjud, Allah swt mencantumkannya dalam beberapa surah dalam Al Quran, antara lain dalam surah Azd Zariyah (16)-2 ; Al Furqan 3 ; Ali Imran ; Al Isra’ 79 ‘ ; As Sajdah 16-17.
Dalam surah Al Isra’ 79 Allah swt berfirman “Pada sebagian malam hari laksanakanlah salat tahajjud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah – mudahan Rabbmu mengangkatmu ketempat yang terpuji“ . Kedudukan terpuji itu tentu bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk kelancaran dakwah Islamyiah. Keutamaan lain penggemar Tahajjud,adalah Allah akan meberikan “cinderamata“ yang sangat menarik di hari kemudiaan, berupa hadiah yang teramat sangat menyenangkan ( qurrata a’yun ). Simak antara lain dalam Sajdah 16-17. Selain itu dalam kehidupan dunia ini ia akan memiliki qaulan tsaqila, ucapan yang berat atau berwibawa. Ini sangat penting dimiliki oleh seorang muballigh, pemimpin umat, agar materi-materi yang disampaikan menyentuh masyarakat ,karena diantar dengan geteran-getaran kewibawaan. Dalam surah al Isra’ 80 Allah SWT berfirman “Masukanlah aku dengan cara yang baik, keluarkanlah aku dengan cara yang baik. Dan berikanlah dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong“. Terkait kekuasaan yang diridhai Allah, Nabi saw pernah memohon , “Ya Allah, berikan kepadaku kekuasaan itu, kekuasaan yang langsung datang dari Engkau. Karena perintah-perintah Engkau tidak dapat berjalan lancar dalam masyarakat manusia kalau kekuasaan itu tidak ada padaku“. Salah satu contoh. Satu waktu Da’tsur akan mencelakakan Nabi saw. Kala itu Nabi saw sedang tidur dibawah pohon. Da’tsur mengambil pedang yang terletak didekat Nabi saw.sambil berkata “Siapa yang akan menolong engkau, wahai Muhammad dari tebasan pedang yang akan kuhunjamkan kepadamu ini ?“. Nabi saw sepontan menjawab “Allah“. Dengan kata-kata itu, pedang pun jatuh dari tangan Da’tsur. Itu adalah pengaruh getaran kewibawaan yang dimiliki Nabi saw yang membuat Da’tsur tidak berdaya.
Allahuyarham Abdullah Said, Pemimpin ponpes Hidayatullah Balikpapan menganalogikan bahwa salat lail dengan baik sama dengan menghadap Allah SWT di “kantor‘-Nya.Artinya diterima secara khusus. Kita dapat berdialog dengan enak, mengajukan dan mengadukan segala problem, karena seolah-olah cuma berduaan dengan Tuhan. Apalagi kalau doanya diiringi dengan cucuran air mata yang menandakan sikap kesungguhan. Akan muncul keyakinan bahwa Tuhan akan mengabulkannya. Keheningan malam juga kondusif untuk melahirkan kekhusyu’an. Beda dengan salat fardhu yang rawan dengan gangguan, terutama Zuhur dan Ashar. Akibatnya kita sulit berdoa dengan khusyu’ “Sesungguhnya pada siang hari kamu mempunyai urusan yang banyak“ ( Al Muzammil 7 ). Seorang ahli ibadah dari Yaman mengatakan “Kebahagiaan dan kenikmatan seorang mukmin adalah ketika menyendiri untuk bermunajat kepada Rabbnya“ ( Istinsyaq Nasim Al-Unsi karya Ibnu Rajab ).“ Ketika Anda bangun di keheningan malam untuk mengerjakan salat tahajjud, maka berkah dari surga pun turun untuk Anda. Para malaikat turun untuk mendengarkan lantunan Al Quran yang Anda baca, semua makhluk yang ada di atmosfer ini akan mendengarkan bacaan Anda, dan ketika Anda telah menyelesaikan salat serta duduk untuk berdoa, maka para malaikat mengelilingi dan mengamini doa Anda“ , kilah Maulana Muhammad Imran dalam bukunya Menggapai Cinta Ilahi Dengan Tahajjud.
Salat tahajjud merupakan anugerah yang amat besar, karena ia bisa menjadi sebab terampuninya dosa-dosa, mengangkat derajat kemanusiaan dan meningkatkan vitalitas tubuh. Itu sebabnya mengapa Rasulullah saw seringkali menyebut salat sebagai ‘penyejuk mata‘ dan beliau habiskan sebagian besar malamnya untuk bersimpuh di hadapan Ilahi . Jika pasar orang awam terjadi di siang hari, maka pasar orang saleh adalah di malam hari.Malam hari bagi mereka merupakan saat yang amat mengasyikkan, menyenangkan bahkan ‘memabukkan‘ karena di malam harilah – di saat saat manusia yang lain tenggelam dan hanyut dalam tidur mereka‘ saluran komunikasi dengan Tuhan sedang ‘lengang‘ sehingga segala keluhan, rintihan dan munajat yang lain bisa langsung ‘ connect ‘ dengan Tuhan, Allah swt. Di malam harilah, waktu yang amat tepat untuk ‘berdua duaan‘ , bermesaraan dan bercengkrama dengan Tuhan.
Rasulullah saw memberitahu kita bahwa Allah memanggil kita di setiap malam agar bermunajat dan berdiri di hadapan-Nya. Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda “Rabb kita ( Allah ) Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, ‘Barangsiapa berdoa kepada-Ku, pasti Aku kabulkan.Barangsiapa meminta kepada-Ku, pasti Aku penuhi. Barangsiapa memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni“ ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Dari berbagai pengalaman Al Muttahhajjid, ahli Tahajjud, antara lain “Minimal ketika bangun pagi ,perasaan menjadi segar. Semua nampak indah, alam terasa bersahabat, istri nampak lebih cantik daripada hari-hari sebelumnya, anak-anak nampak lebih lucu dan menggembirakan. Ini berarti ada “sesuatu“ yang diperoleh dalam salat lail“.
Wallahualam.

kembali


AGAR KITA KETAGIHAN TAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. harus IKHLAS.Muhammad Ibnul Munkadir bercerita.”Suatu malam aku menghadap mimbar Nabi saw di Madinah.Ada seorang lelaki dekatku berdoa ‘ Wahai Rabbku, paceklik telah menimpa kami.Kini aku bersumpah atas nama-Mu, turunkanlah hujan’.Tidak lama kemudian hujanpun turun dengan deras. Usai salat aku mengikuti lelaki ini.Ternyata lelaki itu ahli tahhajjud. Ia tidak ingin terkenal . Sejak saat itu ia pindah tempat tinggal, yang tidak diketahui dimana keberadaannya.” Ibnul Qayyim berkata “Amal yang paling bermanfaat adalah amal yang engkau lakukan dengan ikhlas, yaitu amal yang engkau sembunyikan dari orang lain dan dari dirimu sendiri, dengan memandang bahwa itu adalah karunia Allah“.
  2. Menyadari Allah.Allah memaanggil kita Tahahhajud. Simak Al Muzammil 1-4 “Hai orang yang berselimut ( Muahmmad ). Bangunlah untuk salat di malam hari, kecuali sedikit darinya. Yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih seperdua itu dan bacalah Al Quran dengan perlahan-lahan“. Sayyid Quthub “Ayat ini merupakan panggilan dari langit serta seruan dari Allah. Bangunlah untuk melaksanakan perintah besar yang menantimu.Bangunlah untuk beribadah“. “Salat, membaca al Quran, tahajjud, akan mengantarkan kamu ketempat yang terpuji“ (Al Israk 79). “Pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari“ (Al Insan (76): 26).
  3. Mengetahui Rasulullah saw memanggil kita untuk Tahajjud. Rasul saw “Salat paling utama setelah salat maktubah ( wajib ) adalah salat pada sepertiga akhir malam, sedangkan puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram“ ( HR.Muslim ). Ucapan Nabi saw ketika baru sampai di Madinah “ Wahai manusia. Sebar luaskanlah salam, berilah makan, sambunglah tali kekerabatan , dan salatlah di waktu malam saat orang – orang tidur niscaya kalian masuk surga dengan selamat “ (HR.Ahmad, At Turmuzi, dan Al Hakim). “Waktu paling dekat antara Rabb dengan seorang hamba adalah pada tengah malam terakhir. Oleh karena itu, apabila kamu mampu menjadi bagian dari orang yang berzikir kepada Allah ( salat ) pada waktu itu,maka lakukanlah“ (HR.Turmizi, Al Baihaqi dan Al Hakim dari Amru bin Abasah). “Kerjakanlah salat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Sesungguhnya salat malam dapat mendekatkan diri kepada Allah, menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak penyakit dari badan “ (Hr.At Turmuzi, Al Baihaqi, Ak Hakim dari Bilal). “Orang yang paling berbahagia adalah Anbdullah bin Umar seandainya mau salat malam“ (Dari Abdullah bin Umar).
  4. Salat Tahahhjud Pengusir Kelalaian hati. Rasul saw “Barangsiapa bangun salat malam dan membaca 10 ayat, dia tidak akan dicatat sebagai orang yang lalai. Siapa bangun salat malam dengan membaca 100 ayat, ia akan dicatat sebagai orang yang tunduk dan patuh. Siapa yang bangun salat malam dengan membaca 1000 ayat, ia akan dicatat sebagai orang yang dermawan“ (HR.Abu Daud, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hiban ).
  5. Generasi Salaf merasakan nikmatnya Tahajjud. Abdullah bin Wahb “Semua kenikmatan dunia hanya mempunyai satu nilai kecuali ibadah. Ibadah mempunyai tiga kenikmatan, yaitu : Ketika mengerjakannya, mengingatnya dan menerima pahalanya“ . Muhammad ibnul Munkadir “Tidak tersisa kenikmatan dunia ini kecuali 3 perkara : Qiyamul Lail, bertemu saudara dan salat berjamaah“..Seorang ahli ibadah dari Yaman berkata “Kebahagiaan dan kenikmatan seorang mukmin adalah ketika menyendiri untuk bermunajat kepada Rabbnya“.
  6. Allah melihat dan mendengar salat kita diwaktu malam. Firman-Nya “Bertawakkallah kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihatmu ketika kamu berdiri untuk salat. Dan melihat pula perubahan gerak badanmu dia ntara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“ (Asy-Syu’ara (26) : 217-220). “Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwa kamu berdiri ( salat kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersamamu“ (Al-Muzammil (73) : 20).
kembali


DOA DIPENGHUJUNG MALAM

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Dari Amr bin Abasah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda “Waktu yang paling dekat antara Tuhan dan hamba-Nya adalah ditengah malam yang akhir, maka jika Anda mampu termasuk orang yang mengingat Allah di waktu itu,kerjakanlah.” (HR.Turmuzi–Nasai-Hakim)
  2. Rasulullah saw bersabda “Allah swt turun ke langit dunia setiap malam pada 1/3 malam yang akhir. Allah swt lalu berfirman ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni‘. Demikianlah keadaannya hingga terbir fajar.” (HR.Bukhari – Muslim)
  3. Dari Amr bin Abasah, ia berkata “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang bagian malam apa yang paling di dengar ? ’ Beliau menjawab ‘Bagian malam yang terakhir dan hendaklah kamu melaksanakan sekehendakmu.’” (HR.Abu Daud)
  4. Abu Muslim betanya kepada Abu Dzar Al Ghifari “Di waktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan salat malam ?”. Abu Dzar menjawab “Aku telah bertanya kepada Rasulullah saw sebagaimana engkau tanyakan kepadaku“. Rasulullah saw bersabda “Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR.Ahmad)
  5. Muhammad bin Al Munkadir bercerita “Pada suatu malam aku menuju mimbar ini ( masjid Nabawi ). AKu salat dan berdoa di tengah malam. Lalu datang seseorang berada disebelahku. Ia salat dan berdoa “Ya Tuhanku, kemarau telah menyengsarakan hamba-hamba-Mu. Aku berdoa kepada-Mu agar Engkau member air minum kepada mereka.” Tidak lama setelah itu, hujan turun dengan lebat.”
  6. Seorang ulama memberi nasehat “Hendaknya anda mengetahui bahwa ketundukan anda pada malam hari adalah kunci kebesaran anda pada siang hari. Sujud anda pada malam hari adalah jalan kemuliaan anda pada siang hari. Ialah senjata kemenangan anda atas musuh – musuh anda, serta rahasia kesuksesan anda dalam dakwah, amar makruf nahi mungkar dan jihad anda.”
  7. Al Qadhi Bahauddi bertutur “Jika Shalahuddin mendengar berita bahwa pasukan musuh akan menyerbu kaum muslimin, maka beliau bergadang semalam suntuk untuk mengerjakan qiyamul lail dan berdoa kepada Allah. Beliau berdoa dalam salah satu sujudnya “Wahai Rabbku, segala sebab – sebab yang ada dibumi sudah tidak mampu memenangkan agama-Mu. Aku tidak mempunyai daya dan upaya apa pun untuk membela agama-Mu kecuali hanya dengan pertolongan dan bantuan-Mu. Engkau adalah sebaik-baik Rabb untuk berserah diri.”
  8. Ibnu Al Jauzi berkata “Hembusan udara di waktu sahur adalah makanan pokok bagi ruh. Dengan lembutnya angin itu berhembus menerpa hati, sehingga hati tersebut menjadi lembut. Ia mendinginkan panasnya amarah dan menyampaikan risalah cinta “ (Latha’ful Maarif)
  9. “Jika orang-orang sudah tidur, maka Abdullah bin Mas’ud bangkit untuk mengerjakan salat, berzikir an berdoa, sehingga terdengarlah suara beliau seperti dengungan lebah“ (Ahmad dalam kitab Az – Zuhud)
  10. Karena itu bersegeralah mendatangi Allah di tengah malam, terutama bila Anda menghadapi masalah, kesulitan dan problematika dalam hidup Anda. Carilah solusinya di tengah malam dengan berdoa dan memohon petunjuk Allah. Wallahu’alam
kembali


KEJAYAAN PEMIMPIN ZAMAN DAHULU,KARENA TAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Rasulullah saw sebabai imam dalam kehidupan dunia dan akhirat kaum muslimin, telah mencontohkan kekuatan dasar. Kemenangan yang diperolehnya menghadapi kaum musyrikin serta takluknya dunia ini kepada beliau adalah karena qiyamul lail yang bagi beliau menjadikannya wajib.
  2. Kepala Negara dan aparat pemerintahan masa lampau pun, selalu menjadikan qiyamul lail sebagai tempat mengadukan kesulitan bekerja dan mengharapkan jalan keluarnya dari Allah swt.
  3. Umar bin Khattab ra misalnya berkata ” Jikalau aku tidur di waktu siang, sungguh aku telah melalaikan rakyatku. Andaikata aku tidur di malam hari, aku telah melalaikan diriku untuk mendekati Tuhanku. Bagaimana bisa aku tinggalkan dua hal itu dengan tidur “. Ali bin Abi Thalib ra berkilah “ Perjalanan akhirat itu sangat panjang.,sehingga membutuhkan perjalanan malam melalui qiyamullail.”
  4. Umar bin Abdul Aziz selain seorang khalifah yang adil, beliau juga ahli ibadah yang istiqamah mengerjakan qiyamul lail. Fathimah sang isteri pernah berkata “ Biasanya Umar masuk ke dalam rumah, dan ia masuk ke dalam tempat salatnya. Di sana ia menangis dan berdoa. Dia tidak tidur semalam suntuk ,kecuali sedikit, untuk mengerjakan qiyamullail“ ( As-Suyuthi, Tarikh AlKhulafa’)
  5. “Para khalifah zaman Abbasiyah seperti Harun Al Rasyid dan Abu Ja’far Al Mansur ,mereka selalu berqiyamul lail dan menghabiskan waktu malam mereka dengan zikir dan membaca Al Quran. Bagi mereka malam adalah saat – saat mendekati Allah swt dan menghidupkan sunnah dan syi’ar dari Nabi saw. Siang mereka tekun mengatur pemerintahan dan kepentingan umat“ ( Al BIdayah Wan Nihayah )
  6. Ketika menaklukan Perancis, Sultan Nuruddin Zanki, memiliki hubungan rahasia dengan Tuhannya. Mereka mengatakan bahwa Sultan Nuruddin mengalahkan tentara Perancis bukan karena kekuatan pasukan hebat dan tentara yang banyak, akan tetapi ia mengalahkan kita ( kata mereka ) adalah dengan doa dan salat malam. Ia selalu salat malam dan menengadahkan kedua belah tangannya berdoa memohon kekuatan dari Zat yang mengurs alam semesta ini. Langsung Tuhannya mendengar dan menerima doa mereka. Maka kita pun dikalahkan oleh pasukan Sultan Nuruddin. ( Al BIdayah Wan Nihayah oleh Ibnu Katsir ).Dalam literatur lain ditulis “ Nuruddin Mahmud Zanki, sultan yang banyak berpuasa di siang hari, qiyamul lail di malam hari, termasuk seorang mujahid di Eropa. Dalam segala urusan pemerintahannya ia lebih banyak memohon pertolongan Allah swt dengan melakukan qiyamul lail, sehingga pemerintahannya terberkai oleh taqarrubnya.”
  7. Salahuddin Al Ayyubi adalah seorang pembebas Masjid Al Aqsha dari kekuasaan kaum musyrikin. Ia selalu menang di setiap medan pertempuran. Menyelesaikan sengketa di antara pasukannya dengan pasukan lawan. Ia sangat berani dan gagah perkasa menghadapi musuh. Ia tidak penah meninggalkan salat berjamaah dan salat rawatib, qiyamul lail serta membaca Al Quran.
  8. Wallahu’alam
    kembali

MENGHIDUPKAN MALAM DENGAN IBADAH

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Rabiah Al Adawiyah senantiasa berwudhu sertiap malam dan memakai wewangian. Dia bertanya kepada suaminya. “ Apakah engkau ada hajat dengan aku ? ”. Jika suaminya mengatakan tidak, ia beribadah sampai pagi. Di tengah malam ia biasa berdoa antara lain “ Ilahi, mata orang – orang telah terpejam, bintang – bintang telah tenggelam, dan pintu –pintu kerajaan dunia telah tertutup. Namun, pintu-Mu selalu terbuka.Ampunilah dosaku.”
  2. Dikisahkan, ketika Manshur wafat, tetangga disebelahnya bertanya kepada keluarganya “ Ke mana tiang yang ada di lantai 2 rumah kalian itu ? . Setiap malam aku melihatnya tegak di bawah atap ”.( Ternyata tadinya mereka mengira, bahwa Manshur yang selalu berdiri qiyamul lail itu, adalah tiang). Mereka menjawab “ Sudah wafat “.
  3. “Maka pada sebagian malam bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada sebagian yang panjang di malam hari “ ( Ad Dahr 27 ). Jamaluddin Al Qasimy mengatakan, bahwa ayat ini menjelaskan tentang tahajjud dan zikir malam dalam waktu yang lama. Merupakan penjelasan dari Al Muzammil tentang qiyamul lail. Bahwa dengan qiyamul lail itu manusia akan menemukan petunjuk Ilahi. Kekuatan yang menghidupkan qiyamullail adalah firman-Nya dalam Al Insyirah ayat 7 – 8 “ Bila kamu telah selesai dari suatu urusan,kerjakanlah dengan subuh- sungguh ( urusan yang lain ).Dan hanya kepada Tuhanmu saja kamu berharap.”
  4. Tsabit Al Banany berkata “ Tidak ada satu amal pun yang aku temui yang paling memberi kenikmatan dan menenangkan hatiku melebihi qiyamullail “( Imam Sya’rany dalam Tanbihul Mughtarin )
  5. Yazid Ar Raqasyi bertutur “ Mata orang lama berdiri tahajjud akan menjadi sejuk. Demikian juga malamnya merasakan dahaga puasa, hati mereka semakin senang dan tenang ketika menghadap Tuhan mereka Allah swt.” “ Obat yang cepat menyembuhkan penyakit lalai adalah bangun malam untuk bertafakur dan mendirikan qiyamul lail “( Buku Tahajjud Menembus Arsy )
  6. Shah Waliyullah Ad Dahlawi berkilah “ Tidur malam dan mengerjakan tahajjud, sangat berpengaruh bagi pembentukan watak manusia. Sebab hati akan menjadi lembut dan perasaan menjadi halus. Banyak di antara orang mukmin yang selalu mendapat pertolongan karena selalu bangun salat tahajjud di malam hari. Nabi saw menunjukkan keutamaan qiyamul lail, karena beliau sendiri melaksanakan dengan penuh kesungguhan “ ( Hujjatullah Balighah II )
  7. Dhirar bin Dhamrah Al Kannani menerangkan tentang Ali bin Abi Thalib ra “ Beliau tidak suka kepada dunia dengan segala kemewahannya. Beliau lebih suka kepada waktu malam yang gelap gulita.”
  8. Atha Al Khurasani berkata “Seseorang jika menunaikan qiyamul lail maka ia akan mendapatkan kegembiraan di dalam hatinya. Namun jika matanya terkuasai oleh rasa kantuk dan tidur hingga lalai dari qiyamul lail pada pagi harinya akan merasa sedih dan hati yang hancur, seakan dirinya telah kehilangan sesuatu. Dan sungguh dirinya telah kehilangan sesuatu yang paling bermanfaat dan berharga , yaitu qiuamul lail”.
  9. Wallahu’alam
kembali


SANGAT RUGI BILA KETINGGALAN TAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Ibnul Al Qayyim menulis “ Sungguh sangat hina seseorang yang tidak tidur, namun tidak mengerjakan salat. Mereka rupanya tidak mengetahui bahwa suara mereka di dengar oleh Sang Penguasa dunia dan akhirat “ ( Al Fawad-id Ibnul Qayyim)
  2. Umar bin Khathab ra sangat marah terhadap orang yang sering mengobrol setelah Isya, sambil berucap “ Apakah kamu suka mengobrol di awal malam dan tidur di akhir malam ?” ( Al Marwazi dalam Qiyamul Lail )
  3. Rasulullah saw bersabda “ Orang yang tertidur hingga pagi hari dan melupakan salat lail, telinganya telah dikencingi oleh setan “ ( Mutaffaqun ‘alaih )
  4. Ibrahim bin Adham menegaskan “ Jangan berbuat maksiat di siang hari. Pasti engkau akan mendapatkan kekuatan bangun malam. Ketahuilah olehmu, berdiri di hadapan Allah Ta’ala di waktu malam merupakan kemuliaan bagi orang mukmin. Orang yang suka bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan tersebut.” (Tanbihul Mughtarin oleh Asy-Sya’rany )
  5. Sofyan Ats Tsaury mengakui “ Selama lima puluh malam aku tidak dapat bangun malam untuk qiyamul lail, karena ada beban dosa yang menindih jiwaku.”
  6. Seseorang pernah mengeluh kepada Al Hassan Al Bashri “ Saya sudah bersungguh – sungguh untuk bangun salat lail, tapi belum berhasil “. Ulama kota Bashrah itu menjawab “ Dosa yang telah engkau lakukan telah melilit tubuhmu “ ( Ruhbanul Lail ). Juga ada seseorang mengeluh kepada Ibrahim bin Adham “ Aku tidak mampu untuk qiyamul lail. Terangkanlah kepadaku suatu cara agar aku dapat bangun pada malam hari ”. Ia menjawab “ Engkau jangan berbuat dosa pada waktu siang. Maka Allah akan membangunkan kamu pada malam hari untuk berada di sisi-Nya. Sesungguhnya, berdekatan dengan-Nya pada malam hari adalah kehormatan terbesar. Dan, orang berdosa tidak layak mendapatkan kehormatan tersebut.”. Di lain kesempatan Al Hassan Al Bashri bercerita “ Aku bertemu sekumpulan orang yang sama sekali tidak senang terhadap urusan keduniaan. Dalam pandangan mereka, dunia lebih ringan daripada debu yang beterbangan di udara. Diantara mereka ada yang selama hidupnya tidak pernah mendapat pakaian dan tidak pernah menyuruh keluarganya untuk membuatkan makanan baginya. Setiap tidur tidak pernah pakai alas untuk menghalangi badannya dan tanah. Mereka sangat konsisten mengamalkan Quran dan sunnah. Jika datang waktu malam, mereka berdiri untuk salat dan bersujud di atas tikar. Dari mata mereka, mengalir air yang deras seperti percikan air wudhu.”
  7. Abu Sulaiman Ad Darany berkata “ Barangsiapa yang membersihkan diri, maka ia akan disucikan. Barangsiapa yang mengotori dirinya, maka ia akan terkotori. Barangsiapa yang melaksanakan kebaikan di siang hari, maka ia akan dicukupkan pada siang hari dengan kemampuan dan kekuatan untuk bangun malam “ ( Ibnul Al jauzy )
  8. Wallahu’alam
kembali


MERINDUKAN BERTAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Abu As-Sya’sya ketika menangis ditanya sebabnya. Ia menjawab “ Sungguh aku tidak pernah mendapat kenikmatan selain melakukan qiyamul Lail “
  2. Ibnu Mas’ud ra paham betul tentang keutamaan dan kenikmatan melakukan qiyamul lail. Maka beliau selalu bersemangat melakukannya. Hingga ia lebih mengutamakan qiyamul lail dibanding amalan lain. Ia lebih memilih qiyamul lalil daripada puasa sunnah bila puasa yang ia lakukan dianggap atau dirasa mengganggunya dari melaksanakan qiyamul lail. Ia tidak rela ada amal lain yang menghalangi qiyamul lail.Ia berkata “ Bila aku berpuasa aku lemah melaksanakan qiyamul lail maka aku lebih memilih qiyamul lail dari pada puasa.”
  3. Di lain kesempatan Ibnu Mas’ud ra berkata “Seseorang apabila ingin bangun untuk salat lail, kadang – kadang ada sesuatu yang menyebabkan ia bangun. Seperti ada kucing mengeong di tengah malam, ada bayi menangis, atau sebab-sebab lain yang membuat ia terkejut lalu bangun. Diwaktu kedua matanya telah terbangun ada dua hal yang akan menemaninya, yakni teman kebaikan dan teman kejahatan. Teman kejahatan segera berbisik kepadanya ‘ Tidurkan kembali matamu karena malam masih cukup panjang.’ Ia pun kembali tidur. Jika ia tertidur hingga fajar, artinya telinganya telah dikencingi setan. Akan bertambah berat badannya untuk bangun, ia menjadi orang yang malas tak dapat mengangkat tubuhnya. Karena tertipu oleh bisikan setan. Sedangkan teman baiknya ( malaikat ) berbisik “ Segeralah bangun. Buka matamu, sebut nama Tuhanmu, segeralah berwudhu. Ketika ia masuk mesjid untuk salat, memuji memuji nama Allah alam zikir, membaca salawat. Selesai salat para malaikat menyambutnya. Jiwanya menjadi baik dan tentram hatinya, karena ia telah memberikan kebaikan kepada dirinya dan mengalahkan kejahatan “ ( Al Marwazi dalam Qiyamul Lail )
  4. Diantara doa Hammam Al Harist, salah sorang ulama salafus saleh “ Ya Allah tidurkanlah aku dengan mudah dan bangunkanlah juga dengan mudah. Anugerahkanlah untuk kami tidur malam itu dengan salat lail “ ( Hilyah Auliya )
  5. Rasulullah saw bersabda “ Tak ada seorang muslim yang melewati malam dengan mengingat Allah swt dalam keadaan suci, kemudian ia bangun tengah malam, lalu bermohon kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat kepada Allah, pasti ia akan mendapatkan permohonannya itu.” ( HR.Abu Daud – An Nasai dari Muadz bin Jabal ra )
  6. Fudhail bin Iyadh menggenggam tangan Al Husain bin Ziyad lalu berkata kepadanya “ Wahai Husain, sesungguhnya Allah turun pada setiap malam ke langit dunia lalu berkata,’ Sungguh berdusta orang yang mengaku mencintai-Ku jika datang waktu malam namun terlelap tidur. Bukankah setiap orang yang dicintai akan meluangkan waktu kepada yang dicintainya ?. Inilah Aku, muncul melihat orang yang mencintai-Ku saat tiba waktu malam kepada mereka, besok akan Aku tetapkan mata kekasih-Ku di surga-Ku.”
  7. Wallahu’alam
kembali


AMALAN NAFILAH, PENYEBAB DICINTAI ALLAH

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Salah seorang ulama “ Kerjakanlah amalan sunat secara istiqamah,karena amalan seperti ini akan memberi jalan keluar bagi anda ketika di dunia terutama di akhirat. Anda akan menikmati amalan sunat itu sebagai simpanan berharga dalam khazanah hidup anda. Pada saatnya akan anda nikmati amalan sunat itu sebagai penyelamat yang tetap dan setia mengikuti perjalanan hindp anda.”
  2. Rasulullah saw bersabda “ Dan tak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan nafilah, sehingga aku mencintainya. Aku menjadi pendengarannya ketika ia mendengar. Aku menjadi penglihatannya ketika ia melihat.Aku menjadi tangannya ketika ia menggunakannya. Aku menjadikan kakinya ketika ia berjalan. Apabila ia bermohon kepada-Ku, pasti akan Aku kabulkan. Jika ia memohon perlindungan-Ku, pasti aku lindungi.” (HR.Bukhari – hadis qudsi )
  3. Dalam hadis lain Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman “ Lihatlah apakah ada di antara hamba-hamba-Ku ada yang menjalankan amalan sunnah,agar dengan demikian menjadi penyempurnaan bagi amal fardhunya “ ( HR.Turmuzi – Ibnu Majah )
  4. Diantara amalan nafilah yang teramat sangat disenangi oleh Raslullah saw ialah : Salat tahajjud – salat malam atau qiyamul lail. Aisyah ra memberi nasehat “ Janganlah engkau meninggalkan salat malam karena sungguh Rasulullah saw tidak pernah meninggalkannya. Apabila dalam keadaan sakit atau lesu badan, beliau salat sambil duduk “ ( HR.Abu Daud – Ibnu Khuzaimah ).
  5. Huzaifah ra berkata “ Wahai keponakanku,ketika terjadi perang Khandaq kami melihat Rasulullah saw bangun ditengah malam melakukan qiyamul lail dalam keadaan perang dengan salat lail yang panjang sekali. Beliau menghadapkan pandangannya kearah kami. Kemudian beliau berabda ‘ Barangsiapa mengikuti cara kami, berdiri salat malam, apa yang mesti ia lakukan, maka Allah swt akan memastikan baginya kembali dengan memasukkannya ke dalam surga.’”( Imam Ahmad dalam Al Musnad )
  6. Sahabat Bilal ra berkata “ Laksanakanlah salat malam, karena ia adalah ‘ Hidangannya para salehin, tanda taqarrub kepada Allah, pencegahan dosa dan kejahatan, penyembuh beberapa penyakit bagi tubuh.” ( HR.Bukhari – Turmuzi – Al Hakim )
  7. Yazid Ar Raqasyi mengakui “ Tidak ada yang aku ketahui melebihi penglihatan ahli ibadah di dunia ini, kecuali dalam tahajjud di waktu malam. Aku juga tidak mengetahui bagaimana kenikmatan surga itu sebagai kenikmatan ahli ibadah, yang menyejukkan penglihatan mata mereka, melebihi sejuknya mata memandang Allah swt.,ketika hijabnya terungkap ketika Yang Maha Agung itu terlihat pada pandangan mereka,” ( Al Affany dalam Rubanul Lail )
  8. Abdullah bin Abbas salah seorang sahabat yang mempunyai banyak keistimewaan. Pernah didoakan Nabi saw “ Ya Allah berilah ia pemahaman dalam urusan agama dan ajarkanlah kepadanya takwil.” Maka beliau dikenal dengan julukan “ Turjumatul Quran ( Juru tafsir Al Quran ), Habrul Ummah ( Tokoh umat ini ) dan Raisul Mufassirin ( Pemimpin para penafsir Al Quran).” Abdullah bin Abi Mulikan berkata tentang Abdullah bin Abbas “ Aku pernah menemani beliau dalam perjalanan dari Mekah ke Madinah.Ketika ia berhenti di suatu tempat di sutu malam, maka pada separuh malam ia melakukan qiyamul lail .”
  9. Wallahu’alam.
kembali


SALAT TAHAJJUD SANGAT TINGGI KEDUDUKANNYA

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Ibnu Umar RA mengingatkan “ Kelak, ibadah yang pertama – tama susut dari kehidupan kaum Muslimin adalah salat tahajjud dan melantunkan Al Quran di malam hari “ ( Bukhari dalam Khuluqul Af’alul’ibad )
  2. Padahal Qiyamul Lail – Salat Tahajjud sangat tinggi kedudukannya di sisi Allah swt., para Rasul dan orang –orang saleh. Seluruh keluarga Nabi saw menghiasi malam – malam mereka dengan qiyamul lail. Beliau saw senantiasa membangunkan keluarganya untuk salat malam, membimbing mereka dengan Suasana malam yang penuh dengan suara zikir, tadarus Al Quran dan bermunajah kepada Allah swt.
  3. Qiyamul Lail syariat Rabbaniyah ( sudah ditetapkan oleh Allah ). Sebagai sunnah Nabiwiyah. Ibadah terpuji yang tetap dijalankan oleh para salafi. Tempat orang meukmin berkhalwat bersama Allah swt.
  4. Seruan Allah swt untuk berqiyamul lail adalah untuk kebutuhan manusia bukan untuk kebutuhan Allah : “Hai orang yang berselimut ( Muhammad ). Bangunlah ( untuk salat ) di malam hari kecuali sedikit ( dari padanya ), seperduanya atau kurangi dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua. Dan bacalah Al Quran dengan tartil “ ( Muzammil 1-4)
  5. Sayyid Quthub menulis dalam tafsirnya “ Surah Al Muzammil adalah sebuah seruan Allah dari langit. Adalah suara Zat Yang Maha Agung, Maha Tinggi, agar umat Muhammad saw mengerahkan segala kekuatan jiwanya untuk melaksanakan panggilan ibadah malam tersebut. Bangunlah segera untuk beribadah, karena waktu tidur telah cukup. Laksanakan dengan sungguh – sungguh perinah Allah dan patuhilah sekuat tenaga “ ( Tafsir Fi Zilaalil Quran VI halaman 168)
  6. Banyak di antara orang mukmin yang selalu mendapat petolongan karena selalu bangun salat tahajjud. Nabi saw menunjukkan keutamaan qiyamul lail, karena beliau sendiri melaksanakan dengan penuh kesungguhan ( Hujjatullah Balighah )
  7. Sayyid Quthub menjelaskan “ ( Asy Syura : 217 dan Al Muzammil 20 ) adalah penenang hati dan teman bagi jiwa orang beriman. Allah selalu dan mengawasi serta menemani anda ketika salat malam, karena Dia Maha Tahu tentang diri anda dan lambung anda yang menyisihkan tempat pembaringan anda. “ Allah swt melihat anda dengan jelas, ketika anda berqiyamul lail, memberkahi anda dari atas Arsy yang Maha Mulia “ ( Buku Tahajjud Menembus Arsy )
  8. Al Hassan Al Bashri bertutur “ Jikalau seorang hamba tidur di malam hari, lalu ia bangun dari tidurnya dan bersujud kepada Allah swt., maka Allah swt menghiasi mereka itu dengan para malaikat. Allah swt berfirman ‘ Kalian lihat hamba-Ku ini ia sujud kepada-Ku, ia merasa senang bersama-Ku, lihat ia sedang dalam keadaan sujud.” ( Imam Ahmad dalam kitabnya Az-Zuhud )
  9. Abu Al Ahwash menerangkan “ Ketika berkeliling rumah atau melewati masjid pada malam hari, aku selalu mendengar ada suara gemuruh bagaikan suara lebah. Ternyata, itu adalah suara zikir para ulama dan salaf saleh. Mereka tidak pernah tidur malam. Berbeda dengan para ulama zaman sekarang yang selalu terlelap di atas kasurnya yang empuk.”
  10. Wallahu’alam
kembali


KEAGUNGAN SALAT MALAM

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. “ Qaulan Tsaqilan “, berarti Allah Azza Wa Jalla akan mengangkat derajat orang – orang yang istiqamah melakukan qiyamul lail. Meskipun berat namun dikerjakan dengan penuh keikhlasan , karena ia akan dihiasi dengan qaulan tsaqilan. Berat melepaskan hawa nafsu dari diri manusia. Membutuhkan kesungguhan jiwa dan keikhlasan hati sehingga beban berat itu terlepas dari jiwa, kemudian dengan qiyamul lail akan membersihkan jiwa dan menghidupkan kesucian. Nabi saw bersabda “ Orang yang berjihad adalah orang yang melawan hawa nafsunya untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR.Turmuzi – Ibnu Hibban )
  2. lail – salat tahajjud atau salat malam, selain untuk taqarrub dan munajah kepada Allah swt., menarik pengaruhnya bagi pribadi orang mukmin. Diantaranya adalah menarik simpati masyarakat. Mendapatkan penghormatan dan kemuliaan dari orang lain, tetapi bukan mencari kemuliaan dan meminta penghormatan. Di sini keikhlasan akan teruji dalam setiap ibadah. Orang yang istiqamah dalam melakukan tahajjud, akan memiliki kelebihan wibawa dibandngkan dengan orang yang tidak bangun tahajjud. Bukan sesuatu yang aneh dan mengherankan. Sebab ketika seseorang bertahajjud ia sedang menyendiri dengan Rabbnya. Sudah tentu ia akan disukai oleh Sang Pengatur alam semesta. Kecintaan Allah swt ini berpengaruh dalam jiwanya dan memberi ketentraman dalam hatinya. Kecintaan Allah ini tersimpan rapat dalam qalb orang mukmin yang akan memberi kekuatan baginya sebagai daya tarik sipati manusia atas dirinya.
  3. Nabi saw bersabda “ Allah swt berfirman,’ Aku menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh suatu pahala, yang belum terlihat oleh mata kepala, belum pernah didengar oleh telinga, serta tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Kemudian Nabi saw membaca ayat, ‘ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sampai dengan kalimat, sebagai balasan terhadap amal yang pernah mereka kerjakan.”( HR.Bukhari – Muslim dari Abu Hurairah )
  4. Ibnul Al Qayyim berkata “ Anda dapa membayangkan, bagaimana besarnya pahala orang yang menyembunyikan ibadah salat malamnya, dengan pahala yang masih disembunyikan untuknya. Ia tidak dapat mengetahui sebesar apa palaha yang disembunyikan untuknya. Pasti ia khawatir dan cemas setiap bangun malam untuk bertahajjud “
  5. Diantara keutamaan salat tahajjud menurut imam Nawawi adalah, “ Pertama, Sangat senang hatinya, karena Allah Ta’ala telah memberi kesempatan untuk menaati perintah dan menjalankan sunnah Nabi-Nya. Kedua, Sangat senang dan merasakan nikmat dengan janji pahala dari Allah. Ketiga, Merasakan keberkahan dari Allah swt dalam anugerah yang besar. Keempat, Bersyukur dengan ketatatan dan keimanannya , walaupun syaitan selalu mencari kesempatan menggoda dan melalaikannya.”
  6. Ibnu Hajar menjelaskan “ Sesuatu yang tampak jelas pada diriku ketika melakukan salal lail – atau salat tahajjud, adalah rahasia yang tersembunyi yang membuat diriku menjadi baik “( Fathul Barri )
  7. Diantara keistimewaan dan keutamaan salat tahajjud ,hanya salat sunnah ini yang dicantumkan Allah swt dalam Al Quran : Ath-Thur : 49 ; Thaha 130 ;Az-Zumar 9 ; Al Furqan 64-65 ; Ali Imran 113 ; Al Insan 26 ; Az Zariyat 15-19 ; Qaf 40 : Al Isra 79 dan Al Muzammil 6.
  8. Salat Tahajjud, merupakan ibadah mahdah yang pertama kali diperintahkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw sebelum diperintahkan ibadah yang lain.
  9. Salat Tahajjud, merupakan ibadah yang bernilai tinggi. Rasulullah saw bersabda “ Dua rakaat yang dilakukan oleh seorang hamba dipertengahan malam yang akhir itu jauh lebih baik dari dunia dan isinya. Seandainya tidak akan menyusahkan umatku, niscaya akan saya fardhukan salat dua rakaat ( tahajjud ) atas mereka “( Ihya Ulumuddin – Al Ghazali )
  10. Salat Tahajjud, salah satu sarana untuk menjadi hamba yang bertaqwa. Allah swt berfirman “ Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampunan Allah “( Adz-Dzariya 17-18 ) Diantara ciri orang yang bertaqwa “ Setiap kali mereka ingin tidur dan berbaring, rindu berduaan dengan Allah swt .,melarang mereka tidur.”
  11. Ahli Tahajjud dijanjikan Allah swt masuk surga. Ibnu Mas’ud menyebutkan dalam kitab Taurat “ Tertulis dalam Taurat, Allah menjanjikan sesuatu kepada orang-orang yang menyempatkan beribadah malam, berupa sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas di hati siapapun, bahkan malaikat pun tidak mengetahui, tidak juga para Nabi yang di utus. Kemudian kami membaca Al Quran ‘ Tidak seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka ( berbagai kenikmatan ) yang menyejukkan pandangan mata sebagai imbalan perbuatan mereka ‘ ( As-Sajdah (32 ) : 17 ) “ ( HR.Al Hakim ).
  12. Allah swt akan menempatkan ahli Tahajjud pada tempat yang terpuji. Allah swt berfirman “ Pada sebagian malam hendaklah engkau bangun untuk bertahajjud, sebagai amalan nafilah bagimu, mudah – mudahan Allah mengangkatmu ketempat yang terpuji “( Al Isra 79 ) Karena itu mengapa ahli tahajjud zaman dahulu tidak tertarik dengan tawaran jabatan – jabatan apa pun di dunia ?’ Jawabannya “Karena Allah, sebagai Penguasa Yang Menguasai alam semesta ini telah menjanjikan kepada Ahli Tahajjud akan memberikan jabatan / kedudukan yang tidak dapat disamakan dengan jabatan di dunia”. Dharar bin Dhamrah Al Kanani bercerita tentang Ali bin Abi Thalib ra kepada Muawiyah bin Abi Sufyan “ Ia menjauhi dunia beserta gemerlapannya. Ia merindukan malam dan kegelapannya.” Diantara ciri kekasih Allah “ Hanya ingin terkenal di langit dan tidak ingin terkenal dibumi.”. Disinilah peran tahajjud untuk melatih keihlasan. Belum pernah terdengar ulama-ulama akhirat di demo masyarakat atau pengikutnya. Malah mereka dihormati dan dijadikan panutan.
  13. Kalau kita ingin mengungkap, mengangkat keutamaan dan keistimewaan salat Tahajjud, ibarat kita menyelam kedasar samudera yang teramat dalam, makin kedasar semakin indah dan banyak mutiara termahal yang tersimpan disana.
  14. Wallahu’alam
kembali


KEUTAMAAN SALAT MALAM

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Aisyah ra berkata “ Hendaklah kalian mengerjakan qiyamul lail, karena Rasulullah saw tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit maka beliau melakukannya sambil duduk. Aku mengetahui salah seorang diantara kalian berkata ’ cukup bagi kita mengerjakan yang wajib saja.’ ‘ Dari manakah dia memperoleh pendapat seperti ini ? “ ( HR.Ahmad dan Muslim)
  2. Ibnu Mas’ud ra bertutur “ Keutamaan salat di malam hari dibanding dengan salat di siang hari seperti keutamaan sedekah secara sembunyi – sembunyi dengan sedekah secara terang – terangan. Jangan sampai aku menemui seorang di antara kalian yang ,menjadi bangkai di malam hari dan menjadi kuda di siang hari ( bersemangat di siang hari ) “. ( Hilay al Auliya )
  3. Amr bin Al Ash berkilah “ Satu rakaat salat malam hari lebih utama dari sepuluh rakaat di siang hari “ ( Mukhatashar Qiyamul Lail )
  4. Yahya bin Mu’adz Ar Razi “ Tidak pernah kami mendapati keutamaan yang lebih utama daripada salat malam. Tidak ada amalan yang lebih banyak mewariskan kebaikan seperti yang diwariskan salat malam. Dengan salat malam mereka menemukan hati, menghapus dosa-dosa dan mereka memenuhi perjalanan yang menuju kepada gaib “ ( Ruhbanul Lail )
  5. Dari Muadz bin Jabal berkata, bahwa “ Aku bertanya, wahai Rasulullah, beritahu aku tentang amal yang membuatku masuk surga dan menjauhkan aku dari neraka. “ Rasulullah saw menjawab “ Sungguh anda telah bertanya kepadaku tentang masalah yang besar, sesungguhnya demikian itu adalah mudah bagi orang yang telah dimudahkan Allah, anda sembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, anda tegakkan salat wajib, bayar zakat yang difardhukan, puasa Ramadhan, dan berhaji. Tiakkah aku sudah menunjukkan kepada anda pintu – pintu kebaikan?. Puasa adalah tameng, sedekah bisa memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api, dan juga salatnya seseorang di tengah malam. Kemudian beliau membaca ayat: “ Tatajafa junubuhum . . “
  6. Rasulullah saw bersabda “ Lelaki yang paling nikmat adalah Abdullah bin Umar sekiranya ia menjalankan salat malam “( HR.Ibnu Umar ). Sejak saat itu Abdullah tidak pernah tidur malam, kecuali sedikit. Dalam kesempatan lain Rasulullah saw bersabda “ Sesungguhnya Abdullah adalah lelaki saleh, sekiranya ia banyak menjalankan salat malam “ ( Muttafaq alaih )
  7. Tsabit Al Banany berkata “ Tidaklah seorang hamba disebut ahli ibadah selamanya, sekalipun memiliki banyak kebaikan sehingga ia memiliki dua kebaikan ini : puasa dan salat, karena keduanya seakan seperti daging dan darah “
  8. Tidak ada yang bisa memadamkan api neraka kecuali air mata, yaitu air mata seorang hamba yang memohon ampun, air mata tobat. “ Sungguh tahajjud, saat mustajab untuk bertobat. Tiada yang melihat. Jauh dari pamer. Dekat dengan ikhlas, Air mata saat tahajjud, adalah air mata tulus.Hanya keheningan dan para malaikatlah saksinya.
  9. Wallahu’alam
kembali


AMALAN YANG MENOLONG DI ALAM AKHIRAT

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. “ Qiyamul Lail sunnah Nabimu. Pegang teguhlah dan amalkanlah dengan sungguh – sungguh, engkau akan mendapatkan keberkahan dari Allah. Kelak engkau akan mendapatkan tempat yang terpuji di sisi Allah swt.” ( Buku Tahajjud Menembus Arsy oleh Djamaluddin Ahmad Al Buni )
  2. Qiyamul Lail ditegakkan oleh Rasulullah saw. Ibadah ini telah diwasiatkan kepada umat Islam agar menjadikannya munajah malam untuk menambah taqarrub kepada-Nya. Diharapkan dengan ibadah malam ini, si hamba akan mendapatkan kedamaian dalam hatinya. Mendapatkan kemenangan dalam medan kehidupan. Kelak akan mendapatkan kebahagiaan di surga Darus Salam bersama Nabi dan orang-orang saleh para syuhada.
  3. Ibnu Abbas ra salah seorang tokoh ilmuan di zaman Rasulullah saw berkata “ Barangsiapa yang ingin mendapatkan keringanan akan lamanya berdiri di padang mahsyar, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada Allah dengan lamanya berdiri, ruku’ dan sujud dalam qiyamul lail di malam hari “ ( Ibnu Jarir dalam Tafsirnya ) Abu Amru Al Auza berkilah “ Barangsiapa yang berlama –lama melakukan qiyamul lail, maka Allah Ta’ala akan memberikan kemudahan baginya,ketika ia berdiri di hari mahsyar “ ( Ibnu Katsir dalam Bidayah Wan Nihayah )
  4. Seorang putrid Tsabit Al Banany mengatakan bahwa ayahnya melakukan qiyamul lail selama 50 tahun, setiap menjelang subuh ia berdoa “ Ya Allah jika Engkau memberi kesempatan kepada salah seorang hamba-Mu agar sanggup menjalankan salat malam di dalam kuburnya, aku harap Engkau akan memberi juga kesempatan kepadaku.” Tsabit Al Banany juga berkata kepada keluarganya “ Bangun dan salat malamlah !. Sebab ibadah malam dapat menolong kalian dari kesulitan di akhirat “
  5. Fudhail bin Iyadh berkata “ Aku dapati suatu kaum yang merasa malu kepada Allah pada gelapnya malam hari dari terlalu banyak tidur. Yang demikian adalah ketika tidur dan jika bergerak ( bangun dari tidur ) dia berkata, ‘ Bukankah ini untukmu !. Bangunlah dan terimalah nasib baikmu di akhirat kelak ” Hisyam Ad-Dustuai menuturkan “ Allah memiliki hamba yang menolak untuk tidur karena takut meninggal dalam keadaan tidur.” Abdullah Wahid bin Yazid, seorang hamba yang saleh, setiap malam membangunkan keluarganya dengan berkata “ Wahai penghuni rumah. Berhati – hatilah ( maksudnya dari tidur kalian ). Tidaklah dunia ini merupakan tempat untuk tidur dan telah dekat masa yang diri kalian akan dimakan ulat.”
  6. Ibrahim bin Adham pernah tertidur di Baitul Maqdis, lalu ia mendengar suara dari sisi batu besar “ Salat malam akan memadamkan nyala api neraka dan mengukuhkan telapak kaki di atas shirat. Oleh karena itu, janganlah kau mengabaikan salat malam ( tahajjud ).”
  7. Nabi saw bersabda “ Di surga ada sejumlah kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari bagian dalam dan bagian dalam dapat dilihat dari bagian luar. Kemudian seorang arab badui berdiri dan berkata,’ Dipersiapkan untuk siapa wahai Rasulullah ?’.Beliau bersabda ‘ Untuk orang yang perkataannya bagus, memberi makan, selalu puasa dan salat karena Allah di waktu malam saat manusia tidur “ ( HR.Tirmizi ).
  8. Wallahu’alam.
kembali


CIRI PENGHUNI SORGA, SEDIKIT TIDUR DIWAKTU MALAM

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Di Dalam kitab Mukhtashar Qiyamul Lail oleh Maqrizi tertulis “Allah SWT memiliki hamba-hamba yang tidak suka tidur,karena takut mati sedang tidur.” Dalam kitab Al Hilyah Abu Nu’aim ditulis antara lain “ Jika mata dibiasakan senang tidur, maka ia akan terbiasa senang tidur. Jika mata dibiasakan tidak senang tidur, maka ia akan terbiasa tidak senang tidur.” “ Hamba Allah yang paling dicintai Allah, adalah para penjaga matahari dan bulan ( mereka adalah orang – orang yang setia melakukan qiyamul lail ).” Demikian dikatakan oleh sahabat Abu Darda’ yang ditulis Imam Ahmad dakan kitab Az-Zuhud.
  2. Salman Al Farisi, salah seorang sahabat dekat Nabi saw berkata “ Seandainya jika di malam hari, ada orang yang menikam musuh Islam ( dalam jihad ), maka sungguh yang bangun mengerjakan salat di malam hari, lebih baik daripada orang yang berjihad tadi “ ( Abu Nu’aim dalam Hilyah ). Hasan Al Bashri berkilah “ Tidak ada amalan yang lebih utama setelah jihad, selain Qiyamul Lail “ ( Az-Zuhud , oleh Imam Ahmad )
  3. Dari Uqbah bin Amir, bahwa Nabi saw bersabda “ Segolongan orang dari umatku bangun di malam hari, memaksa dirinya untuk berwudhu, padahal ia telah diikat dengan beberapa simpul tali. Ketika ia membasuh tangannya, terlepaslah satu di antara ikatannya. Ketika membasuh kakinya terlepas lagi satu ikatan. Ketika mengusap kepalanya terlepas pula satu ikatan. Ketika membasuh dua kakinya, terlepas lagi satu ikatan. Kemudian Allah swt berfirman kepada yang berada di belakang hijab ( yakni para malaikat ). Pandanglah oleh kalian kepada hamba-hamba-Ku. Ia telah memaksa dirinya lalu bermohon kepada-Ku. Apa yang dimohonkan oleh hamba-Ku, tentu akan Aku kabulkan baginya.”( HR.Ahmad – Ibnu Hibban )
  4. Muhammad al Munkadir bertutur “ Aku paksa diriku untuk melakukan qiyamul lail selama 40 tahun, sehingga aku terbiasa melakukannya “ ( Sifatus Shafwah ). Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata “ Amal yang paling utama adalah apabila dilakukan dengan memaksa diri “. Juga Ibrahim bin Adhan menerangkan “ Amal yang paling utama dalam pertimbangan akhirat adalah yang paling berat dilakukan oleh tubuh. Orang yang mengamalkannya ia akan mendapatkan pahala. Orang yang tidak mengamalkannya ia akan pergi dari dunia ke kampung akhirat tanpa bekal, sedikit atau banyak.”
  5. Imam Ahmad selalu mengucapkan kata –kata untuk dirinya “ Wahai jiwaku, segeralah bangun melaksanakan ketaatan , jika engkau terus tidur, engkau akan menyesali diri “ ( Manaqib Imam Ahmad ). Terkait ini Penulis Scotkandia Samuel Smills menulis ” Mulailah menanam gagasan, maka kamu akan memetik tindakan. Kemudian tanamlah tindakan, maka kamu akan memetik kebiasaan. Selanjutnya tanamlah kebiasaan, maka kamu akan memetik watak. Dan tanamlah watak,maka kamu nakan memetik nasib “
  6. Ada satu anugerah besar bagi hamba-Nya yang hadir di mahsyar waktu itu, yaitu hadiah qiyamul lail yang pernah diamalkan ketika hidup di dunia. Hamba yang selalu ber qiyamullail akan mendapatkan keringanan dari Allah. Swt. selama ia berdiri di panasnya mahsyar. Keringanan itu sesuai dengan lamanya berdiri ketika ber qiyamul lail. “ Dan pada sebagian malam, sujudlah dan bertasbihlah kepada-Nya yang panjang ( lama ) di malam hari. Sesungguhnya mereka ( orang kafir ) itu lebih menyukai kehidupan dunia, mereka tidak memperdulikan akan hari yang berat ( kiamat “ ( Al Insan : 26-27 ).
  7. Wallahu’alam
kembali


HAMBA YANG DIRAHMATI ALLAH

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Dr.Zen Muhammad Al Hadi MA, dalam bukunya “ Agar Hati Selalu Tenang “, antara lain menulis, “ Bila anda yakin ada kematian, ada kehidupan abadi, ada surga, kenapa anda zalimi diri sendiri dengan jalan menjauhi jalan ke surga. Kenapa anda hanya meminta kekayaan kepada Allah ?. Sebaliknya kenapa anda tidak meminta agar dicintai, disayangi, dirahmati Allah saja ? ”. Bukankah bila kita dirahmati Allah , dicintai Allah, disayangi Alllah, maka dimana saja kita berada sejak di dunia sampai di akhirat, pasti menguntungkan kita “.
  2. Diantara jaminan fasilitas bagi hamba yang di rahmati Allah “ Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka – sangka. Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” ( At-Talaq 2-3). Siapapun ia, apapun status sosialnya, dan dimananpun ia berada kalau ia sudah disayangi oleh Allah, maka seluruh keperluan pokok hidupnya akan terpenuhi secara otomatis. Salah satu contoh, guru Ijai Sekumpul Martapura Kalimantan Selatan. Fotonya saja dipajang di rumah seseorang, sudah membuat yang bersangkutan senang. Tidak usah beliau safar kemana – mana, tapi beliau tinggal di rumah saja, berjejal orang menemui beliau yang diantaranya sebagian besar membawa buah tangan atau hadiah.
  3. Dari Jabir ra .ia berkata, “ Saya pernah mendengar Nabi saw bersabda ‘ Amal saleh seseorang diantara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga dan tidak dapat menjauhkannya dari azab api neraka dan tidak pula aku, kecuali dengan rahmat Allah.” ( HR.Muslim ). Rasulullah saw bersabda “Ketika Allah swt menentukan takdir makhluk-Nya, Dia menuliskan di dalam kitab-kitab-Nya di atas Arsy, ‘ Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan ( mengatasi ) Marah-Ku.”
  4. Dahsyatnya, kalau Allah swt sudah merahmati, atau menyayangi si hamba-Nya, maka Allah akan memberi tahu Jibril as, Jibril as memberi tahu para malaikat, dan para malaikat akan memberi tahu penduduk bumi bahwa Allah swt menyayangi si hamba-Nya itu.Salah satu contoh yang menakjubkan. Ketika Malik bin Dinar tidur siang dibawah sebatang pohon, datang seekor ular dengan menggigit selembar daun, lalu mengipas – ngipaskannya untuk mengusir lalat yang akan hinggap di wajah wali Allah itu.
  5. Hamba yang dirahmati Allah swt.dengan mendawamkan salat malam atau salat tahajjud itu, termasuk hamba pilihan, dan jumlahnya sangat sedikit “ Dan hanya sedikit hamba-Ku yang bersyukur “. Rasulullah saw ketika ditanya alasan beliau mengapa begitu lama beliau berdiri salat malam ?. “ Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur ?”.
  6. Orang yang membaca Al Quran, akan diliputi rasa kasih sayang atau rahmat Allah swt. Salman ra satu malam bersama teman-temannya berkumpul melakukan zikir dan membaca al Quran. Rasulullah saw lewat dan bertanya “ Apa yang kalian buat ?. Saya melihat kasih sayang Allah turun kepada kalian. Saya ingin bergabung dengan kalian.” ( HR.Al Hakim ). Bila seseorang telah mendapat kasih sayang dari Allah swt maka dia mendapatkan anugerah yang agung dalam mengarungi kehidupan ini. “ Katakanlah ( Muhammad ). Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira .Itu lebih daripada apa yang mereka kumpulkan.”( Yunus 58 ).
  7. Wallahu’alam.
kembali


KEMULIAAN YANG MELAKSANAKAN TAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Ahli Tahajjud dijanjikan Allah akan mewarisi cahaya abadi. Nabi Isa as berkata “ Dengan benar aku berkata kepada kalian, berbahagialah orang – orang yang menghabiskan malam harinya dalam beribadah. Merekalah yang mewarisi cahaya abadi karena terjaga dikegelapan malam di atas kaki – kaki mereka di tempat – tempat ibadah.Mereka merendahkan diri di hadapan Tuhan mereka seraya berharap agar Dia menyelamatkan mereka dari siksa hari akhir.”
  2. Malaikat pencabut nyawa berlaku santun kepada Ahli Tahajjud. Pada saat malaikat pencabut nyawa turun ke bumi untuk mencabut nyawa Maryam yang kala itu sedang berada di mihrabnya, ia berkata, “ Salam sejahtera atasmu wahai Maryam yang selalu berpuasa dan menghidupkan malam.”
  3. Ahli salat Tahajjud memberikan gelar kepadanya di alam malakut tertinggi. Adapun gelar yang diberikan Allah itu ilah “ Al Mutahhajjid “ – Orang yang istiqamah Tahajjud. Mereka yang mendapat gelar ini, atas perintah Allah para malaikat akan menolongnya di dalam banyak masalah sulit yang dihadapinya. Simak antara lain Fushilat ( 41 ) : 30 “ Sesungguhnya orang –orang yang berkata, ‘ Tuhan kami adalah Allah, kemudian istiqamah., maka malaikat – malaikat akan turun kepada mereka ( dengan berkata ), ‘ Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah kamu dengan ( memperoleh ) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
  4. Ahli salat Tahajjud dijanjikan akan mendapat kenyamanan di alam kubur. Salah satu nasehat dalam Taurat, “ Barangsiapa ingin di kuburnya nanti mendapat kenyamanan, maka hendaknya ia mau bangun tengah malam untuk melakukan salat sunnah meskipun hanya 1 rakaat.”. Rasulullah sa w bersabda “ Dua rakaat dalam kegelapan malam untuk menghindari ketakutan dalam kubur “ ( HR.Turmuzi )
  5. Ahli salat Tahajjud akan masuk ke dalam surga dengan aman dan sejahtera , tanpa hisab. Abdullah bin Salam bertutur, ucapan pertama yang keluar dari mulut manusia suci Muhammad saw ketika sampai di Madinah “ Wahai sekalian manusia !.Sebar luaskanlah salam, berikanlah makanan, jalinlah tali silaturrahim dan salat dikala orang lain sedang tidur nyenyak di waktu malam, maka kalian akan masuk surga dengan aman sejahtera “ ( HR. Al Hakim dan Ibnu Majah – Turmuzi )
  6. Allah swt akan membebaskan ahli Tahajjud dari siksa neraka. Rasulullah saw bersabda “Orang yang melaksanakan rakaat salat dalam kesendirian ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya selain Allah dan para malaikat-Nya, maka ia akan dibebaskan dari api neraka “.
  7. Ahli Tahajjud, dengan izin Allah akan menjadikannya menjadi manusia terbaik. Al Hafidz Ibnu Hajar ra berkata “ Siapa yang istiqamah salat pada malam hari, maka ia menjadi sebaik-baik manusia. Dalam salat malam terkandung satu rahasia yang bisa memperbaiki jiwa meskipun yang mengerjakannya tidak meminta.” ( Fathul Bari )
  8. Allah swt akan memuliakan ahli Tahajjud. Rasulullah saw bersabda “ Ketahuilah bahwa mukmin yang paling mulia adalah yang paling bisa memanfaatkan sebagian malam harinya untuk melakukan qiyamul lail.”Zamaakashari berpendapat “ Kehormatan seorang mukmin adalah berdirinya di malam hari.”
  9. Wallahu’alam
kembali


KENIKMATAN MENEKUNI TAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Para Al Mutahhajjid, atau ahli tahajjud, saking asyik dan rindunya dengan amalan nafilah yang disenangi Rasulullah saw ini, sampai ada yang berkata “ Kalau tidak ada tahajjud, aku tidak betah hidup di dunia ini “ ( Sulaiman Ad Darani ).Dalam kesempatan lain beliau berkilah “ Sungguh kenikmatan yang dirasakan orang yang bermunajat di kegelapan malam jauh lebih lezat daripada kesenangan yang diapatkan oleh orang yang suka bercanda dan berhura-hura “.Dengan ilustrasi, diibaratkan “ Sulaiman Ad Darani, ditawari nginap di Hotel termahal di dunia di Amerika Serikat dengan tarip Rp. 741 juta permalam itu, maka bagi beliau lebih enak tahajjud” . Subhanallah.
  2. Mu’adzah Al Adawiyah, menjelang wafatnya menangis dan ketawa. Ketika ditanya sebabnya “ Aku menangis karena akan berpisah dengan puasa, salat tahajjud dan zikir. Aku senyum karena aku melihat suamiku telah menyambut di halaman rumah dengan dikawal oleh dua pengapit yang kehijau-hijauan. Demi Allah aku tidak melihat orang seperti itu di dunia.”
  3. Ibnu Abbas ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda “ Orang yang tidur di malam hari dengan makan dan minuman yang cukup untuk melaksanakan salat, maka bidadari mencintainya hingga pagi hari.” ( HR.Thabrani )
  4. Pada suatu malam, Azhar bin Mughits – ahli Tahajjud – bermimpi melihat seorang gadis cantik yang tiada duanya di dunia ini. Ia bertanya, “ Siapakah kamu ? “. Gadis itu menjawab “ Aku adalah bidadari “. “ Bagaimana caranya agar aku bisa menikahimu ? “. Bidadari itu menjawab “ Pinanglah aku kepada tuanku dan berilah aku mahar.” Azhar bertanya lagi “ Apa maksudmu ? “. “Memperbanyak salat tahajjud “ jawabnya.
  5. Tsabit bercerita “ Pada suatu malam, dalam tidur aku bermimpi melihat seorang gadis jelita yang tidak seperti gadis – gadis lain. Aku bertanya kepadanya ‘Siapakah kamu ? ‘. Ia menjawab ,’Bidadari. Aku adalah hamba Allah’ . Aku berkata kepadanya, ‘ Kamu jadilah isteriku.’ Ia berkata ‘ Kamu harus melamar kepada Tuhanku dan membayar maskawinku’. Aku bertanya,’ Apa maskawinmu ? ‘. Ia menjawab ‘Tekun menunaikan tahajjud.’ ( Buku Rahasia Kematian, Alam Akhirat & Kiamat oleh Imam Al Qurthubi halaman 467 ) Di surga, kenikmatan jasmani yang paling besar adalah adanya bidadari. Oleh karena itu Al Quran menyebutkannya di berbagai tempat. Bidadari ( huur’in )
  6. Rasulullah saw bersabda kepada salah seorang sahabat dekatnya “ Wahai Abu Hurairah !. Maukah engkau mendapatkan karunia Allah yang abadi baik hidup atau mati, di dalam kubur atau ketika dibangkitkan di hari kiamat kelak ?. Bangunlah di waktu malam, dan lakukan salat. Apakah engkau mengharapkan perkenan Tuhan, wahai Abu Hurairah ?. Bersalat malamlah di pojok rumahmu, niscaya rumahmu akan bersinar bagaikan cahaya dan bintang seperti yang dilihat oleh orang-orang dibumi.”
  7. Wallahu’alam
kembali


KALAU ALLAH MENCINTAI HAMBA-NYA

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Rasulullah saw menegaskan kurang lebih “ Tidak ada seorang hambapun yang masuk surga karena amalnya ( termasuk aku,kilah Nabi saw ),tapi seorang hamba masuk surga, karena rahmat Allah semata.” Adapun kita beramal saleh, adalah dalam rangka untuk menjaring rahmat Allah itu.
  2. Dalam salah satu hadis qudsi diungkap, ternyata waktu yang paling baik untuk menjaring rahmat Allah itu adalah 1/3 malam terakhir, waktu dimana menurut nafsu adalah saat yang paling enak enaknya untuk tidur.
  3. Allah swt menegaskan kurang lebih “ Apabila si hamba mencintai Allah ( dengan melakukan ibadah – ibadah wajib ), maka Allah akan mencintai si hamba ( yang melakukan amalan – amalan nafilah ). Dan bila Allah mencintai si hamba, maka seluruh hajat si hamba itu akan dipenuhi Allah, sejak di dunia sampai di akhirat.” Subhanallah, kalau Allah sudah mencintai seorang hamba-Nya, maka Dia akan memberi tahu malaikat dan malaikat akan memberi tahu seluruh makhluk-Nya, bahwa Dia mencintai si Fulan / Fulanah . Rasulullah saw bersabda “ Allah swt mencintai ( merahmati ) seorang suami yang membangunkan isterinya untuk salat tahajjud, yang kalau isterinya enggan, ia percikkan air kewajahnya dengan penuh kasih sayang atau sebaliknya seorang isteri yang membangunkan suaminya, yang kalau ia enggan, ia percikkan air kewajahnya dengan penuh kasih sayang, sehingga keduanya bangun untuk salat tahajjud.”
  4. Rasulullah saw menegaskan dalam satu hadis qudsi, bahwa apabila si hamba-Nya melakukan amalan nafilah secara istiqamah, ibadah- ibadah sunnah, maka ia akan mencapai maqam atau derajat di cintai Allah. Bagaimana derajat si hamba yang istiqamah melakukan salat nafilah ( Tahajjud ), dapat kita simak antara lain dari pribadi Sultan Muhammad Al Fatih. Ketika berusia 21 tahun, sudah berpangkat Jenderal dan mampu menaklukkan Konstatinopel. Yang menakjubkan , kapal –kapal pasukannya mampu berlayar di atas gurun pasir, ketika pintu masuk pelabuhan di tutup oleh kerajaan Persia.Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, amalan utamanya adalah menaklukkan malamnya. Ia paksa untuk bangun, berwudhu, salat, berdoa, beristighfar, mengadukan seluruh keluhan dan masalahnya hanya kepada Allah, sebelum mengalahkan msuh-musuh Islam saat itu. Dan Ia melakukannya dengan ikhlas, khusyuk di setiap malamnya. Diantara doa dan keyakinannya “ Hasbunallah wanni’mal wakil.” Dengan berhasil menaklukkan malam maka timbullah kekuatan yang luar biasa dari dalam dirinya. Allah swt. Allah swt memberikan cindera mata “ Qaulan tsaqila “. “ Sulthanan Nashiira”, “Maqamam mahmuuda ”, “ Auliya Allah “, “ Abdan Syakura “, atau dengan perkataan lain menjadi hamba pilihan.
  5. Rasulullah saw bersabda “ Setiap malam ada waktu yang istimewa bagi mukmin, terutama 1/3 malam terakhir. Saat itulah para malaikat menjadi saksi dan Allah swt menurunkan rahmat-Nya ke muka bumi “. Rasulullah saw bersabda “ Allah swt tertawa terhadap ahli tahajjud. Jika Allah tertawa kepada seorang hamba, maka dia tidak akan dihisab “ ( HR.Ahmad ).
  6. Wallahu’alam
kembali


BUKTI KITA MENCINTAI ALLAH SWT

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Dalam satu hadis qudsi Allah swt menjelaskan, bahwa orang yang mengaku cinta kepada-Nya, namun di malam hari, ia mementingkan tidur nyenyak dari pada beribadah kepada-Nya, maka pengakuan cintanya kepada Allah, adalah omong kosong belaka. Dalam hadis qudsi yang lain Allah swt berfirman “ Aku sangat senang melihat kekasih-Ku yang membayangkan kehadiran-Ku dihadapannya, biacara dari hati kehati dengan-Ku. Orang – orang seperti itu akan Aku tempatkan di dalam surga.
  2. Syaikh Maulana Muhammad Zakariya bercerita “ Ada seorang wara’ yang selama 7 tahun asyik menghabiskan waktunya dengan menangis karena mencintai dan merindukan Allah. Beliau adalah Syaikh Mazhahir Sa’adi . Pada suatu malam beliau bermimpi melihat sebuah sungai yang mengalir, penuh dengan minyak wangi. Di setiap sisinya berderet pohon – pohon mutiara beranting emas. Di sana ada beberapa gadis yang menyibukkan diri dengan bertasbeh kepada Allah swt. Beliau bertanya kepada mereka.” Siapakah kalian ? “. Mereka menjawab dengan membaca dua bait syair yang maksudnya bahwa mereka diciptakan oleh Allah swt untuk orang yang berdiri dihadapan-Nya sepanjang malam serta sujud untuk memujinya.”
  3. Di tengah malam, seorang hamba bermunajat dengan suara hati yang ikhlas, apa saja kesulitannya diungkapkan kepada Allah, yang kalau diungkapkan kepada manusia mungkin malu atau tidak sampai hati, tapi dengan Allah tidak ada perasaan demikian. Nah, bila seluruh unek – unek telah diluahkan, Insya Allah dada kita akan terasa lapang. Insya Allah pertolongan Allah tinggal menunggu waktu.
  4. Dari Mufadhadhal menyebutkan, “ Aku mendengar penghulu Imam Ja’far Ash-Shadiq RA telah menceritakan kisah tentang Musa bin Imran AS ketika bermunajat kepada Allah,maka saat itu Allah swt berfirman kepadanya, ‘ Wahai putra Imran, sesungguhnya seorang hamba yang mencintai-Ku apabila malam ia tidak tidur ( untuk salat malam ) karena-Ku. Bukankah setiap pencinta itu senang berkhalwat ( bersunyi – sunyi ) dengan yang dicintainya.”
  5. Ibunda Nabi Sulaiman memberi nasehat kepada anaknya,” Wahai anakku, janganlah engkau banyak tidur diwaktu malam. Sebab banyak tidur di waktu malam akan menjadikan seseorang fakir di hari kiamat. Wahai anakku, barangsiapa yang menhendaki Allah, maka hendaklah ia tidak tidur, sebab orang yang tidur malam akan menyesal di siang harinya.”
  6. Berdoa di tengah malam menimbulkan kekaguman Allah swt dihadapan para malaikat. Rasulullah saw bersabda “ Seorang mukmin yang bangun malam, pada hakekatnya ia telah memaksa dirinya kepada kesucian. Allah swt berfirmann kepadab para malaikat, ‘ LIhatlah kepada hamba-Ku ini yang mau memaksa dirinya qiyamul lail dan mau berdoa kepada-Ku. Maka apa pun yang diminta hamba-Ku maka ia akan Aku kabulkan.” ( HR.Ahmad dan Ibnu Hibban ). Berdoa di tengah malam menjadi sebab seseorang dirindukan bidadari. Rasulullah saw bersabda “ Andai ada seorang bidadari ditampakkan di bumi, niscaya alam sekitarnya akan terang benderang, berbau harum, dan mahkota yang di atas kepalanya lebih baik daripada dunia siisinya.” ( HR.Turmuzi )
  7. Wallahu’alam.
kembali


MERASA SEDIH KARENA TIDAK TERBANGUN UNTUK BERTAHAJJUD

oleh : Ustadz H. Uti Konsen U.M.

  1. Ada seseorang di zaman salafus saleh, ketika dilihat oleh salah seorang temannya, nampak murung diwaktu pagi. Lalu ditanya sebabnya, ia menjawab “ Tadi malam saya tidak terbangun untuk bertahajjud “. Dijelaskannya, bahwa peluang yang sangat berharga telah terabaikan. Peluang apa itu ?. Bukankah Rasulullah saw telah bersabda “ Allah swt turun ke langit dunia dengan firman-Nya dipenghujung malam, menawarkan, siapa yang berdoa akan dikabulkan, siapa yang meminta akan diberi dan siapa yang memohon ampunan akan diampuni “
  2. Dalam as-Sajdah 15-17 Allah swt berfrman “ . . Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka “. Ibnu Al Qayyim menerangkan tentang keutamaan salat malam itu bagi yang istiqamah melakukannya “ Perhatikanlah bagaimana Allah memberikan balasan kepada orang yang mendirikan salat malam ketika kebanyakan manusia terlelap dalam tidur yang panjang. Allah memberi mereka balasan yang Dia sembunyikan sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Allah juga memberi mereka basalan atas rasa takut mereka kepada-Nya serta kegelisan mereka di tempat tidur untuk kemudian bangkit mendirikan salat malam dengan balasan berupa bidadari yang menyejukkan mata di surga.”
  3. Ibrahim At Taimi menuturkan “ Ketika aku di penjara, aku dijebloskan ke sebuah sel bersama orang – orang yang diikat dalam satu rantai. Setiap orang hanya mendapat ruang untuk tempat tidurnya. Mereka makan, buang air disitu dan salat di situ juga. Kemudian dimasukkan lagi seorang lelaki penduduk Bahrain. Ia dikumpulkan bersama kami, sehingga tempat kami menjadi sesak dan para tahanan merasa kesal. Mereka tidak bisa menerimanya. Orang Bahrain itu berkata, “ Sabar, Cuma satu malam !”. Ketika malam tiba, ia bangun untuk bertahajjud. Ia berdoa ,” Ya Tuhan, satu malam, satu malam !. Saya tak mau besok pagi masih ada di sini.” Lalu apa yang terjadi ?. Pagi harinya, pintu – pintu penjara digedor. “ Mana orang Bahrain itu ? .Mana orang Bahrain itu ? “, teriak penjaga. Kami semua mengira ia dipanggil untuk dibunuh. Ternyata ia dibebaskan. Tak lama berselang, ia datang dan berdiri di depan pintu penjara,kemudian memberi salam kepada kami. Ia berkata, “ Taatlah kalian kepada Allah, niscaya Dia tak akan menyia – nyiakan kalian.”
  4. Rasulullah saw.,walaupun telah dijamin masuk surga, semua dosanya telah di ampuni Allah, rahmat sudah diperoleh, tapi beliau mewajibkan dirinya terhadap salat sunnat tahahjjud itu. Kalau tidak mengandung samudera hikmah dan lautan pahala, tentu Rasulullah saw tidak akan mau bersusah payah untuk melaksanakan salat tahajjud ini, sampai kedua kakinya menjadi bengkak, saking lama dan asyiknya berdiri salat di waktu malam. Beliau saw sudah tahu persis ganjaran yang akan diberikan kepada para ahli tahajjud itu. Rasulullah saw mengajak para pengikutnya untuk melaksanakan tahajjud. Beliau saw bersabda “ Lakukanlah salat malam itu, walaupun hanya satu rakaat .”
  5. Rasulullah saw bersabda “ Orang yang melaskanakan 2 rakaat salat dalam kesendirian ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya selain Allah dan para malaikat-Nya, maka ia akan dibebaskan dari api neraka.”
  6. Wallahu’alam
kembali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar